EFEKTIFITAS RETARDING BASIN DALAM USAHA PENGENDALIAN GENANGAN BANJIR KOTA KENDARI

2020 
Pertumbuhan kegiatan masyarakat di sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS) telah menyebabkan degradasi kualitas DAS sehingga menimbulkan permasalahan baru yaitu kekeringan di musim kemarau dan banjir di musim penghujan. Kota Kendari terletak di wilayah tengah - hilir daerah aliran Sungai Wanggu. Hulu Sungai Wanggu terletak di Kabupaten Konawe Selatan dan bermuara di Teluk Kota Kendari, membentang dari selatan ke timur. Sebagai salah satu sungai utama yang mengalir di Kota Kendari, Sungai Wanggu mengalami permasalahan banjir yang disebabkan oleh ketidakmampuan sungai dalam menampung debit air pada saat musim penghujan. Mengacu pada data-data kejadian banjir yang bersumber dari Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BNPP), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) maupun pemberitaan lokal dan nasional, banjir pada tahun 2013 menggenangi hampir 70% wilayah kota Kendari. Banjir mengakibatkan kerusakan sarana dan dan prasarana fasilitas umum, kebun, sawah, dan daerah permukiman terutama pada daerah disekitar alur dan muara Sungai Wanggu. Ketinggian banjir yang terjadi 30 cm hingga 2 meter, menyebabkan ratusan rumah, pertokoan, sekolah, dan kantor terendam oleh banjir. Kondisi ini mengakibatkan terhambatnya aktivitas masyarakat, terganggunya roda perekonomian, dan menimbulkan kerugian materiil. Pemodelan genangan merupakan sebuah alat mendasar untuk mengelola dan mengurangi risiko banjir. Dengan menggunakan permodelan banjir, akan mampu secara konsisten mensimulasikan luasan banjir dalam skala besar dan akan memberikan manfaat untuk manajemen resiko banjir (Pena dan Nardi, 2018). Menurut Papaioannou (2018), penggunaan model pada aplikasi HEC RAS membantu dalam permodelan genangan banjir dan pemetaan. Oleh karena itu, dengan melakukan permodelan genangan banjir pada banjir Sungai Wanggu, diharapkan mampu memberikan informasi dampak akibat bencana banjir sehingga bisa dibuat perencanaan penanggulangan banjir untuk mengurangi wilayah yang terkena dampak genangan banjir. Kajian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas retarding basin dalam upaya pengendalian genangan banjir sungai wanggu. Dalam kajian ini, perhitungan debit banjir rancangan menggunakan metode Hidrograf Satuan Sintetis (HSS) Nakayasu. Debit banjir rancangan akan dikalibrasikan dengan data debit yang pernah tercatat di AWLR Wanggu guna mengetahui kala ulang banjir yang pernah terjadi. Permodelan genangan banjir dilakukan terhadap kondisi sungai alami (eksisting) dan kondisi adanya retarding basin dengan menggunakan software HEC RAS versi 5.0.6. Berdasarkan hasil running software HEC RAS, didapatkan bahwa retarding basin dengan volume tampungan 1.085.816,97 m³ mampu mereduksi genangan banjir sebesar 11,22 %.
    • Correction
    • Source
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    0
    Citations
    NaN
    KQI
    []