PENGEMBANGAN MODUL CETAK UNTUK MATA PENDIDIKAN DAN LATIHAN PEMROGRAMAN DASAR KELAS X JURUSAN REKAYASA PERANGKAT LUNAK DI SMK ISLAM BATU

2015 
ABSTRAK Ratnasari, Novia. 2014. Pengembangan Modul Cetak Untuk Mata Pendidikan Dan Latihan Pemrograman Dasar Kelas X Jurusan Rekayasa Perangkat Lunak di Smk Islam Batu. Skripsi, Program Studi Pendidikan Teknik Infomatika, Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (1) Drs. Wahyu Sakti Gunawan Irianto, M.Kom. (2) I Made Wirawan, S.T.,S.S.T.,M.T. Kata Kunci : Modul, Pemrograman Dasar, modul cetak, bahan ajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan modul cetak Pemrograman Dasar. Pengembangan modul cetak Pemrograman Dasar ini diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan keterbatasan fasilitas komputer yang digunakan dalam proses pembelajaran, dapat menjadi bahan ajar alternatif menggantikan bahan ajar lama yang belum memenuhi kelayakan bahan ajar yang baik dan dapat menjadi pedoman guru dan pegangan siswa dalam proses pembelajaran. Modul cetak yang dikembangkan berupa modul pegangan untuk peserta didik saat pembelajaran dan jobsheetuntuk pegangan siswa selama proses pembelajaran praktik berlangsung. Modul cetak Pemrograman Dasar dikembangkan sesuai dengan standart kompetensi dan sesuai dengan Kurikulum 2013 di SMK Islam Batu. Model ini mengarah pada upaya pemecahan masalah belajar dan system dalam pembelajaran melalui prosedur atau langkah-langkah kegiatan yang sistematis. Langkah-langkah dalam pengembangan model Dick and Carey, antara lain: 1). Mengidentifikasi kebutuhan untuk menentukan tujuan umum pembelajaran, 2). Melakukan analisis pembelajaran), 3). Menganalisis karakteristik siswa dan lingkungan, 4). Merumuskan tujuan khusus pembelajaran, 5). mengembangkan instrumen penilaian, 6). Mengembangkan strategi pembelajaran, 7). Mengembangkan dan memilih bahan pembelajaran, 8). Mendesain dan melaksanakan evaluasi formatif pembelajaran, dan 9). Merevisi produk pembelajaran) Untuk menentukan kelayakan modul cetak Pemrograman Dasar yang telah dikembangkan, maka telah dilakukan uji ahli media dengan persentase kelayakan 91.2%, uji ahli materi dengan persentase kelayakan 93%, uji ahli kelompok kecil 89.1% dan uji coba lapangan dengan hasil persentase kelayakan 90.8%. Dengan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa modul layak digunakan sebagai pedoman siswa dan guru dalam proses pembelajaran.
    • Correction
    • Source
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    0
    Citations
    NaN
    KQI
    []