Upaya Konselor Sekolah dalam Mencegah dan Mengatasi Penyimpangan Berpacaran pada Siswa SLTA di Kecamatan Banda Raya

2020 
Dating is acceptable in certain cultures, but not in Islamic culture. Especially if this activity leads to deviant behavior, which are forms of relations like a married couple carried out by non-married couples. Adolescents who are learning to prepare for their lives should avoid getting involved in these deviant forms of behavior. This study aims to determine the form of behavior, efforts to prevent and efforts to overcome dating deviations in students. This study is a qualitative study with guidance and counseling teachers as the research subjects. Data collection techniques are done through in-depth interviews. The results showed deviant forms of dating behavior carried out by students namely holding hands, vulgar photos, vacations with girl/boyfriends, having sex, and even engaged in prostitution to get money. The contributing factors are a lack of parental control, an overly free environment, and peer influence. Efforts made to prevent and overcome dating irregularities are to provide orientation services, information, classical, groups and individual counseling, collaboration with parents and homeroom teachers, make a statement signed by the students concerned and the school and expel students who have already cannot be fostered and guided. The obstacle reported were the ignorant and defending parents. The conclusion of this research is the efforts made by school counselors to prevent and overcome the deviant behavior of dating students so that students are guided and realize that the behavior is inappropriate behavior. Key w ord s : dating, forms of deviation, prevention efforts, resolving efforts ABSTRAK Pacaran adalah hal yang dapat diterima dalam budaya tertentu, namun tidak dalam budaya islam. Apalagi jika kegiatan ini mengarah pada perilaku menyimpang yaitu bentuk-bentuk hubungan layaknya pasangan suami istri yang dilakukan oleh bukan pasangan suami istri. Sudah seharusnya remaja yang sedang belajar mempersiapkan masa depannya menghindarkan diri dari terlibat dalam bentuk-bentuk perilaku menyimpang ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk perilaku, upaya mencegah dan upaya mengatasi penyimpangan berpacaran pada siswa. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan subyek penelitian yaitu guru bimbingan dan konseling. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara secara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bentuk perilaku menyimpang berpacaran yang dilakukan oleh siswa yaitu berpegangan tangan, foto vulgar, liburan bersama pacar, melakukan hubungan intim layaknya hubungan suami istri, dan bahkan siswi menjual diri untuk mendapatkan uang. Faktor penyebabnya adalah kurangnya kontrol orangtua, lingkungan yang terlalu bebas dan pengaruh teman sebaya. Upaya yang dilakukan oleh untuk mencegah dan mengatasi penyimpangan berpacaran adalah dengan memberikan layanan orientasi, informasi, klasikal, kelompok, konseling individu, kerja sama dengan orangtua dan wali kelas, membuat surat pernyataan yang ditandatangani oleh siswa yang bersangkutan dan pihak sekolah serta mengeluarkan siswa yang sudah tidak dapat dibina dan dibimbing. Adapun kendala dalam mengatasi penyimpangan berpacaran yaitu karena orangtua terlalu membela anak, sehingga anak merasa terlindungi atas kesalahan yang dilakukannya. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu adanya upaya yang dilakukan oleh konselor sekolah untuk mencegah dan mengatasi perilaku menyimpang berpacaran pada siswa agar siswa tersebut dibimbing dan menyadari bahwa perilaku tersebut adalah perilaku yang tidak patut dilakukan. Kata kunci: pacaran, bentuk-bentuk penyimpangan, upaya pencegahan, upaya mengatasi
    • Correction
    • Source
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    0
    Citations
    NaN
    KQI
    []