PRAVALENSI PARASIT SALURAN PENCERNAAN KERBAU RAWA (BUBALUS BUBALIS CARABANESIS LIN.) DI PETERNAKAN KERBAU DESA SEJARO SAKTI, KECAMATAN INDARALAYA KABUPATEN OGAN ILIR, SUMATERA SELATAN.

2021 
Pravalensi adalah jumlah penderita atau kasus dalam lingkup populasi tertentu dalam satuan waktu tertentu misalnya setahun. Pengertian prevalensi adalah insidensi artinya kasus baru dalam lingkup populasi tertentu dalam satuan waktu tertentu. Wilayah kabupaten Ogan Ilir mempunyai luasan lahan yang digunakan sebagai mata pencaharian penduduknya untuk beternak kerbau dan sapi. Masalah yang dihadapi oleh peternak kerbau adalah rendahnya reproduktivitas yaitu mengurangi bobot berat tubuh. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan pravalensi parasit dan mendapatkan hasil data pravalensi parasit cacing berdasarkan usia, jenis kelamin, dan jenis kerbau berdasarkan jumlah cacing dan tingkatan pravalensi, dan untuk mengetahui kondisi kandang kerbau rawa yang dapat mempengaruhi terjadinya penyakit parasit cacing saluran pencernaan. Penelitian ini dilaksanakan pada Juli sampai dengan September 2020. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pemeriksaan feses secara mikroskopis dengan cara Natif. Hasil yang didapatkan bahwa kerbau hitam kandang pertama nilai pravalensi tertinggi usia anakan 78,12 dan terendah usia dewasa 15,62%. Kerbau albino kandang pertama tertinggi 62,5% dan terendah 21,87% usia dewasa 21,87%. Nilai pravalensi kandang dua kerbau hitam didapatkan tertinggi usia anakan 93,5%, dan terendah usia dewasa 0%. Hasil pravalensi kandang dua kerbau albino didapatkan tertinggi usia remaja 37,5% dan terendah usia dewasa 1,52%. Hasil pravalensi berdasarkan jenis kelamin kandang pertama tertinggi kerbau jantan 62,5% dan terendah kerbau betina 26,24%. Pravalensi kandang ke dua tertinggi kerbau jantan 93,75% dan terendah betina 1,56%. Nilai pravalensi tertinggi kerbau hitam anakan 78,12% dan pravalensi terendah usia dewasa 15,62%. Kesimpulan yang dapat diambil adalah pravalensi kerbau albino tertinggi usia anakan 62,5% dan terendah usia dewasa 21,87%, nilai pravalensi kerbau rawa berdasarkan jenis kelamin tertinggi kerbau berjenis kelamin jantan 93,75% dan nilai pravalensi terendah kerbau betina 26,24%, jenis cacing yang sering ditemukan di saluran pencernaan kerbau ada 2 jenis yaitu Fasciola hepatica dan Strongyloides stercoralis. Kualitas kandang yang baik, bersih, dan terbebas dari kontaminasi metaserkaria menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kesehatan pada kerbau rawa Kata kunci : Kabupaten Ogan Ilir, Parasit Cacing, Pravalensi, Desa Sejaro Sakti, dan Lahan Rawa Lebak.
    • Correction
    • Source
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    0
    Citations
    NaN
    KQI
    []