KARAKTERISASI MOLEKULER DAN MORFOLOGI HIU YANG DIDARATKAN DI KABUPATEN MUKOMUKO, MANNA DAN KOTA BENGKULU

Salah satu hasil tangkapan yang tertangkap oleh nelayan dan terdapat di Provinsi Bengkulu Perburuan ikan ini sangat intensif karena hampir seluruh bagian tubuhnya dapat dimanfaatkan. Umumnya ikan hiu diperdagangkan dalam bentuk sirip sehingga proses identifikasi yang dilakukan menggunakan metode berbasis morfologis sangat sulit dilakukan sehingga perlu juga dilakukan proses identifikasi secara molekuler menggunakan metode DNA Barcoding. Tujuan penelitian ini yaitu untuk melakukan karakterisasi molekuler dan morfologi ikan hiu sebagai organisme yang dilindungi dan merekonstruksi hubungan filogenetik ikan hiu sehingga diketahui hubungan kekerabatannya serta untuk mendeskripsikan status konservasinya sebagai hewan yang dilindungi. Sampel hiu diambil dari 3 kabupaten kota di Provinsi Bengkulu yaitu Kabupaten Mukomuko, Manna dan Kota Bengkulu. Berdasarkan hasil identifikasi molekuler diperoleh 9 jenis hiu dari 10 ekor sampel Pseudotriakis microdon, Hemipristis elongata, Carcharhinus limbatus, Paragaleus randalli, Carcharhinus amboinensis, Sphyrna lewini, ,Carcharhinus brevipinna, Hemigaleus microstoma, dan Triaenodon obesus. Berdasarkan karakterisasi 8 spesies hiu yang teridentifikasi secara molekuler memang benar menyatakan spesies tersebut, kecuali Pseudotriakis microdon yang secara morfologi berbeda dengan buku identifikasi . Hasil konstruksi pohon filogenetik dari urutan basa nukleotida menunjukkan kekerabatan hiu terbagi ke dalam 3 kelompok (clade) dan 2 kelompok primitive. Status konservasi dalam IUCN untuk hiu sampel yang diperoleh terbagi dalam beberapa kategori yaitu: Least concern (LC), Near thretened (NT), Data devicient (DD), Vulnerable (VU), Endanggered (EN). Serta status perdagangan hiu sampel dalam CITES masih banyak yang belum di evalusi kecuali Sphyrna lewini masuk dalam kategori APP II.