Analisis Tindak Tutur Ilokusi pada Guru dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas X SMA Negeri 14 Bone Kabupaten Bone

2017 
ABSTRAK Tindak tutur ilokusi merupakan aspek penting yang digunakan dalam proses pembelajaran. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan tindak tutur ilokusi yang digunakan guru dalam pembelajaran Bahasa Indonesia kelas X SMA Negeri 14 Bone Kabupaten Bone berdasarkan teori J.R. Searle. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan rancangan deskriptif. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik observasi, teknik rekam, dan teknik catat. Analisis data menggunakan teknik padan pragmatik. Hasil penelitian pada pembelajaran Bahasa Indonesia kelas X SMA Negeri 14 Bone menunjukkan bahwa penggunaan jenis tindak tutur ilokusi yang paling banyak digunakan dalam kegiatan awal pembelajaran yaitu tindak tutur direktif kemudian disusul oleh tindak tutur asertif, komisif, ekspresif dan dekaratif. Pada kegiatan inti jenis tindak tutur ilokusi terbanyak digunakan yaitu tindak tutur direktif, kemudian tindak tutur asertif, tindak tutur deklaratif, tindak tutur ekspresif dan yang terkakhir itu tindak tutur komisif. Pembelajaran pada kegiatan penututp tindak tutur ilokusi yang digunakan yaitu tindak tutur direktif, kemudian tindak tutur asertif, tindak tutur ekspresif, tindak tutur komisif dan deklaratif. Pada keseluruhan proses pembelajaran tindak tutur ilokusi yang ditemukan 222 tuturan paling banyak digunakan adalah tindak tutur direktif dengan jumlah 113 tuturan, asertif dengan jumlah 75 tuturan, deklaratif 14 tuturan, ekspresif 12 tuturan, dan komisif 8 tuturan. Berdasarkan penelitian di atas maka: (1) Bagi guru Bahasa dan Sastra Indonesia, diharapkan dapat menggunakan tindak tutur ilokusi yang tepat, pemakaian bahasa sesuai dengan konteks dan kaidah bahasa yang baik dan benar, sehingga dapat menciptakan suasana interaksi belajar mengajar yang informatif dan komunikatif. (2) Bagi siswa agar lebih aktif dan lebih bisa memahai maksud dari tuturan guru dalam kegiatan belajar mengajar agar tercipta suasana yang menyenangkan. (3) Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan untuk mencermati gejala lain yang berkaitan dengan kajian pragmatik khususnya tindak tutur dengan teori atau metode lain yang lebih baik dan dapat memberikan sumbangsan yang lebih banyak dalam pembelajaran bahasa Indonesia dengan menggunakan kurikulum 2013.
    • Correction
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    0
    Citations
    NaN
    KQI
    []