Studi dan Analisis Kelayakan Finansial Alternatif Peluang Usaha Industri Daur Ulang Plastik
2013
Limbah plastik mengalami peningkatan signifikan setiap tahunnya seiring dengan bertambahnya
konsumsi barang plastik. Karena limbah plastik sulit diurai secara alami, maka harus dipikirkan
upaya-upaya tertentu supaya limbah tersebut dapat didaur ulang untuk dijadikan bahan baku bagi
pembuatan produk plastik selanjutnya. Paper ini akan menyajikan suatu analisis kelayakan terhadap
berbagai alternatif peluang usaha yang dapat dikembangkan terkait dengan pemanfaatan limbah
plastik tersebut. Terdapat dua alternatif usaha yang akan dikaji, yaitu: (1)pengembangan industri
peleburan plastik yang mengolah limbah plastik berjenis PP (Polypropylene), PET (Polyethylene
Terephthalate) dan LDPE (Low Density Polyethylene) menjadi biji plastik yang dapat dijual kembali
kepada industri dan (2) pengembangan industri pembuatan peralatan yang berbahan dasar plastik
(industri pembuatan tutup galon). Selanjutnya, kedua alternatif usaha tersebut juga dihadapkan pada
dua pilihan metode pemakaian bahan baku yang akan digunakan yaitu: (1) membeli bahan baku yang
sudah dicacah dan siap pakai untuk proses produksi dan (2) membeli botol dan sampah plastik.
Analisis perbandingan terhadap alternatif dan pilihan-pilihan di atas dilakukan berdasarkan kajian
terhadap aspek keuangan (finansial). Sedangkan kajian pada aspek pasar, teknis dan manajemen
tidak dibahas pada paper ini karena menunjukkan kondisi yang relatif sama antar alternatif yang
diperbandingkan. Data studi kasus yang digunakan adalah gambaran peluang usaha tersebut di kota
Surabaya. Berdasarkan kajian yang dilakukan diperoleh hasil bahwa alternatif yang paling tepat
untuk dilaksanakan ialah pengembangan pabrik biji plastik dengan pemakaian input bahan baku botol
dan sampah plastik, dengan capaian kriteria kelayakan finansial sebagai berikut: pada Total Project
Cost (TPC) sebesar Rp. 4.809.989.004 diperoleh nilai Net Present Value (NPV) positif sebesar
Rp.8.236.993.480, periode pengembalian investasi (DPP) selama 1,3 tahun, dan tingkat
pengembaliannya (IRR) sebesar 77,20% pada tingkat pengembalian yang diharapkan (MARR)
sebesar 10,25%. Berdasarkan analisis sensitivitas diperoleh bahwa variabel kritis yang
mempengaruhi kelangsungan usaha ke depan adalah penurunan pendapatan dan kenaikan bahan
baku. Titik kritis kedua variabel tersebut pada alternatif terpilih adalah maksimum penurunan
pendapatan sebesar 37,39% dan maksimum kenaikan harga bahan baku sebesar 104,33% .
Sedangkan berdasarkan kajian terhadap analisis kondisi operasi perusahaan dengan menggunakan
analisis rasio menunjukkan bahwa alternative terpilih (proyek 1) memiliki nilai terbaik pada rasio
keuangan profitabilitas, khususnya pada rasio gross profit margin, net profit margin, dan return on
asset.
Keywords:
- Correction
- Source
- Cite
- Save
- Machine Reading By IdeaReader
0
References
0
Citations
NaN
KQI