Analisa Sebaran Panjang dan Hubungan Panjang Bobot Tuna Sirip Kuning Thunnus albacares (Bonnaterre, 1788) yang Didaratkan di Pelabuhan Benoa, Bali

2021 
Tujuan dari studi ini adalah untuk mengetahui komposisi hasil tangkapan rawai tuna, sebaran frekuensi panjang baku dan panjang cagak, hubungan panjang berat tuna sirip kuning Thunnus albacares (Bonnaterre, 1788) pada bulan Juni-Juli yang didaratkan di Pelabuhan Benoa, Bali. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di pelabuhan Benoa pada tanggal 18 Juni sampai 12 Juli 2019. Kegiatan enumerasi yang dilakukan pada penelitian ini berdasarkan standard IOTC ( Indian Ocean Tuna Commision ) dengan menggunakan standard sampling minimal 30%. Hasil dari enumerasi ini kemudian akan diolah menjadi sebuah data komunikatif yang menunjukan berbagai macam jenis informasi. Hasil dari studi ini didapatkan bahwa: 1) dengan mengambil sampel 160 ekor ikan pada tanggal 18 Juni-12 Juli 2019 yang didaratkan di pelabuhan Benoa, Bali didapatkan analisa sebaran panjang cagak tuna sirip kuning memiliki kisaran panjang 91-165 cmFL dan sebesar 99% dari total sampel sudah layak tangkap. 2) Hasil dari monitoring 160 ekor panjang tuna sirip kuning memiliki pola pertumbuhan isometrik. 3) Analisa hubungan panjang baku dan panjang cagak 160 ekor tuna sirip kuning menghasilkan sebuah rumus estimasi yaitu FL = -2,4334 + 1,107xSL. 4) Hasil tangkapan rawai tuna yang didaratkan di pelabuhan Benoa, Bali didominasi oleh hasil tangkapan sampingan sebesar 65% dengan keadaan beku. Beberapa hal ini menunjukan bahwa kegiatan enumerasi merupakan kegiatan penting untuk memperoleh data dilapang secara langsung terdiri dari pengukuran panjang baku, panjang cagak, dan bobot tuna sirip kuning sehingga data dapat diolah menjadi informasi serta kebijakan dapat ditentukan.
    • Correction
    • Source
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    0
    Citations
    NaN
    KQI
    []