Budaya dan Keyakinan Pantang Makan terhadap Proses Peyembuhan Luka Episiotomi

2020 
Pendahuluan: Kebutuhan gizi ibu nifas meningkat karena untuk proses penyembuhan. Salah satu faktor yang mempengaruhi proses penyembuhan luka perineum adalah budaya dan keyakinan pantang makan. Tujuan: Tujuan penelitian adalah mengetahui hubungan budaya dan keyakinan (pantang makan) dengan proses penyembuhan luka episiotomi pada ibu post partum. Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif korelasi. Populasi yang digunakan adalah ibu post partum yang mempunyai luka episiotomi di puskesmas kelurahan cigombong bogor jawa barat, dengan tehnik Total sampling mulai dari Oktober-Desember 2017 didapatkan 30 responden. Alat ukur untuk variabel budaya dan keyakinan (pantang makan) adalah kuesioner, sedangkan proses penyembuhan luka episiotomi adalah lembar observasi Reeda scale ceklist. Analisa data menggunakan uji chi square dengan menggunakan level of significance (α : alpha) sebesar 5% (0,05). Hasil: Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa ibu dengan budaya dan keyakinan memantang makanan mengalami keterlambatan proses penyembuhan luka episiotomi hal ini karena ibu pantang terhadap suatu makanan sehingga nutrisi dibutuhkan tubuh tidak adekuat. Hasil penelitian ini adalah terdapat hubungan yang signifikan antara budaya dan keyakinan (pantang makan) dengan proses penyembuhan luka episiotomi ibu post partum dengan nilai ρ-Value = 0,001. Kesimpulan: Tenaga kesehatan dapat memberikan informasi kepada ibu nifas tentang kebutuhan nutrisi dalam proses penyembuhan luka, memberikan penyuluhan tentang pantangan makan pada ibu nifas.
    • Correction
    • Source
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    0
    Citations
    NaN
    KQI
    []