Pemanfaatan Limbah Peternakan Melalui Aplikasi Pertanian-Peternakan Terintegrasi(Studi Kasu Desa Kebontungguk, Mojokerti)

2016 
Desa Kebontunggul yang terletak di Kabupaten Mojokerto merupakan salah satu desa mitra Universitas Surabaya dalam melakukan pengabdian pada masyarakat. Desa ini mayoritas penduduknya bermatapencaharian sebagai petani dan telah menerapkan metode SRI (System of Rice Intensification) dalam penanaman padi secara organik. Penerapan metode SRI sampai saat ini masih memberikan dampak yang positif bagi petani. Dalam Metode SRI, pupuk yang diberikan adalah pupuk cair (MOL) yang dibuat sendiri oleh petani. Pembuatan MOL dirasakan petani cukup menyita waktu karena harus mencacah bahan menjadi kecil dan memerlukan waktu fermentasi yang cukup lama, antara 2 sampai 4 minggu. Solusi yang ditawarkan adalah mengganti MOL dengan biourin. Biourin bisa dibuat dari urin binatang yang difermentasi selama 5-7 hari. Di desa Kebontunggul terdapat kandang komunal sapi sehingga urin sapi bisa dikumpulkan dan dibuat biourin. Dengan memanfaatkan limbah cair peternakan sapi, Desa Kebontunggul telah mengaplikasikan sistem pertanian-peternakan yang terintegrasi. Kegiatan utama dalam sistem ini adalah mengintegrasikan budidaya tanaman dan ternak. Sistem pertanian-peternakan terintegrasi merupakan suatu sistem yang memadukan pertanian dan peternakan sehingga membentuk satu siklus yang tertutup. Kegiatan berorientasi pada usaha petanian dan peternakan tanpa limbah dan menghasilkan makanan, pakan, pupuk serta bahan bakar (jika memungkinkan). Limbah cair peternakan sapi (urin) yang dimanfaatkan menjadi bahan biourin bisa berfungsi sebagai pupuk dan pestisida organik
    • Correction
    • Source
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    0
    Citations
    NaN
    KQI
    []