PERAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PENYULUH PERTANIAN DI KABUPATEN LUWU UTARA

2018 
Membangun pertanian berarti membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas. Untuk mencapai itu semua diperlukan penyelenggaraan penyuluhan pertanian yang baik, selanjutnya dibutuhkan kelembagaan, ketenagaan yang kompeten, mekanisme dan tata kerja yang jelas termasuk supervisi, monitoring dan evaluasi yang efektif dan pembiayaan yang memadai.Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis peran budaya organisasi terhadap kinerja penyuluh pertanian di Luwu Utara. Penelitian ini dilakukan pada Balai Penyuluhan Pertanian di Luwu Utara yang tersebar dari delapan Kecamatan yang ada di Luwu Utara, yakni Kecamatan Mappedeceng, Bone-Bone, Tana Lili, Sukamaju, Masamba, Baebunta, Seko dan Kecamatan Malangke. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini yaitu wawancara , observasi dan kuesioner. Data yang digunakan yaitu data primer dan juga data sekunder. Sampel dalam penelitian ini yakni penyuluh pertanian dengan jumlah 122 orang penyuluh yang tersebar dari delapan kecamatan di Luwu Utara sedangkan teknik pengumpulan data dengan menggunakan teknik sensus. Data diolah dan dianalisis dengan menggunakan structural equation modeling (SEM). Hasil penelitian menemukan bahwa budaya organisasi memiliki pengaruh terhadap kinerja penyuluh pertanian di Luwu Utara. Indikator atau variabel manifest yang memiliki kontribusi terbesar pada budaya organisasi yakni indikator berorientasi manusia. Berorientasi pada manusia dalam budaya organisasi memberikan makna bahwa sejauh mana keputusan-keputusan manajemen mempertimbangkan efek dari hasil tersebut atas orang yang ada dalam organisasi. Kata Kunci: Budaya Organisasi, Kinerja, Penyuluh Pertanian.
    • Correction
    • Source
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    0
    Citations
    NaN
    KQI
    []