AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETANOL Ageratum conyzoides (L.) L. dan Blumea balsamifera (L.) DC. DAN TOKSISITAS AKUT
2021
Di Indonesia Bandotan dan sembung secara tradisional telah digunakan untuk mengobati berbagai macam penyakit, salah satunya sebagai antiinflamasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan membandingkan efek antiinflamasi dari ekstrak etanol tanaman bandotan ( Ageratum conyzoides (L.) L.) dan daun sembung ( Blumea balsamifera (L.) DC. ) dengan dosis 200, 300 dan 400 mg/Kg BB yang ditinjau dari penurunan volume udem telapak kaki tikus yang diinduksi karagenan. Natrium diklofenak digunakan sebagai pembanding dengan dosis 75 mg/70kgBB. Pengukuran volume udem dilakukan setiap 30 menit selama 6 jam setelah induksi karagenan. Dari semua variasi dosis pada penelitian ini, dosis efektif yang memiliki persentase inhibisi udem paling mendekati kontrol pembanding (90%) yaitu dosis bandotan 400 mg/kgBB yakni sebesar 78%. Berdasarkan hasil analisa statistik, data persentase inhibisi udem ekstrak etanol tanaman bandotan dari dosis 400mg/Kg BB menunjukkan perbedaan yang bermakna (ρ≤0,05) dengan kontrol positif. Pada tanaman dengan aktivitas antiinflamasi terbaik ini kemudian dilakukan uji toksisitas, hasilnya nilai LD 50 berkisar antara 5001–15000, artinya ekstrak tanaman bandotan bersifat praktis tidak toksik.
- Correction
- Source
- Cite
- Save
- Machine Reading By IdeaReader
0
References
0
Citations
NaN
KQI