Penerapan metode eksperimen pencampuran warna untuk meningkatkan kognitif pada kelompok A TK PGRI 1 Pecalukan Prigen Pasuruan / Istikomah

2016 
ABSTRAK Istikomah. 2016. Penerapan Metode Eksperimen Pencampuran Warna untuk Meningkatkan Kognitif pada Kelompok A TK PGRI 1 Pecalukan Prigen Pasuruan. Skripsi Prodi S-1 Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, Jurusan Kependidikan Sekolah Dasar dan Prasekolah, Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Drs. Usep Kustiawan, M,Sn., (II) Sandy TegariyaniP.S., S.Pd, M.Pd Kata Kunci: kognitif, metode eksperimen, pencampuran warna Kemampuan kognitif khususnya mengenal konsep pencampuran warna dalam hal mencoba dan menceritakan apa yang terjadi ketika warna dicampur masih rendah di TK PGRI 1 Pecalukan Prigen Pasuruan. Berdasarkan hasil observasi bahwa hanya 2 anak yang mengerti tentang konsep pencampuran warna. Hal ini disebabkan karena anak hanya dikenalkan macam-macam warna saja tanpa memperkenalkan warna primer dan warna sekunder. Selain itu metode pembelajaran yang diterapkan membuat pasif seperti metode pemberian tugas. Rumusan masalah peneliti yaitu (1) bagaimana penerapan metode eksperimen pencampuran warna dengan menggunakan lem kayu untuk meningkatkan kognitif pada anak kelompok A TK PGRI 1 Pecalukan Prigen Pasuruan? (2) apakah penerapan metode eksperimen dapat meningkatkan kemampuan kognitif pada anak kelompok A TK PGRI 1 Pecalukan Prigen Pasuruan? Rancangan penelitian yang digunakan yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menerapkan metode eksperimen. Penelitian ini dilakukan dikelompok A TK PGRI 1 Pecalukan Prigen Pasuruan. Instrumen yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data berupa lembar observasi, daftar cek, catatan lapangan dan dokumentasi. Peneliti terlibat dalam penelitian sebagai observer. Hasil penelitian menunjukkan kemampuan kognitif anak dapat meningkat. Hal ini terbukti dari hasil belajar anak dari siklus I, pada indikator 1 yaitu membedakan dan membuat 2 kumpulan benda yang sama jumlahnya-yang tidak sama, yang lebih banyak-lebih sedikit, belum ada anak yang berkembang; indikator 2 yaitu mengenal perbedaan banyak-sedikit dan sama-beda, 3 anak yang berkembang; indikator 3 yaitu mencoba menceritakan apa yang terjadi jika warna dicampur, 21 anak berkembang; indikator 4 yaitu mengungkakan sebab akibat, 21 anak berkembang. Kemudian dilakukan siklus II perkembangan kognitif anak meningkat pada indikator 1, 19 anak berkembang; indikator 2, 22 anak berkembang; indikator 3, 22 anak berkembang; indikator 4, 22 anak berkembang. Menerapkan metode eksperimen berhasil meningkatkan kognitif anak kelompok A TK PGRI 1 Pecalukan Prigen Pasuruan, hal ini terbukti dari data yang diperoleh saat penelitian. Berdasarkan hasil penelitian ini, disarankan agar guru memilih metode yang tepat dan kreatif dalam mencoba ide baru agar anak aktif dalam proses pembelajaran serta anak tidak merasa cepat bosan, misalnya dengan menerapkan metode eksperimen.
    • Correction
    • Source
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    0
    Citations
    NaN
    KQI
    []