Changes in Rumen Ecosystem and Feed Dry Matter Degradability of Buffalo which Received Rumen Content of Cattle through Cross Inoculation

Suatu percobaan telah dilakukan untuk mengidentifikasi perubahan ekosistem rumen kerbau yang mendapat transfer isi rumen sapi. Sebanyak empat ekor kerbau (bobot hidup 450-550 kg) jantan berfistula dan empat ekor sapi betina berfistula (bobot hidup 250-380 kg) digunakan sebagai materi percobaan. Percobaan dilakukan dalam tiga tahap, yaitu: pra-inokulasi, inokulasi dan pasca-inokulasi. Pra-inokulasi, sampel isi rumen diambil 2 jam sebelum makan pagi dan langsung dilakukan pengukuran pH cairan rumen, sedangkan sampel cairan rumen diambil untuk analisis amonia nitrogen (NH3-N) dan total asam lemak terbang (VFA). Tiga hari terakhir sebelum dan sesudah inokulasi dilakukan uji kecernaan bahan kering pakan secara in situ. Sampel pakan (rumput gajah, lamtoro dan dedak gandum) dalam kantong nilon diinkubasi selama 0, 3, 6, 9, 12, 24, 48, dan 72 jam dalam rumen. Proses inokulasi silang (total isi rumen) dilaksanakan kurang dari 10 menit. Pasca inokulasi, sampel isi rumen diambil dua jam sebelum makan pagi pada setiap dua hari selama dua minggu setelah proses inokulasi. Identifikasi perubahan terhadap parameter ekosistem rumen (pH, NH3-N dan total VFA) diuji dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap. Hasil menunjukkan bahwa inokulasi silang isi rumen sapi secara nyata menurunkan pH rumen kerbau namun tidak menunjukkan pengaruh terhadap perubahan konsentrasi ammonia dan total VFA rumen. Keadaan ini berakibat menurunnya populasi bakteri (P<0,05), namun tidak mempengaruhi populasi protozoa dan jamur. Sementara itu nilai fraksi tidak terlarut dan fraksi potensi tercerna leucaena tampak menurun. Kecernaan efektif bahan kering rumput Gajah tampak meningkat (P<0,05) pada laju aliran 0,02 dan 0,04 jam -1 , sedangkan dedak gandum terjadi penurunan (P<0,05) pada laju aliran 0,04; 0,06 dan 0,08 jam -1 .