SAKRALITAS DAN SPIRITUALITAS SEBAGAI PENGIKAT PERMUKIMAN DI DESA SARWODADI KECAMATAN COMAL KABUPATEN PEMALANG JAWA TENGAH

Permukiman adalah salah satu elemen dalam pemanfaatan ruang. pemukiman masuk kedalam kawasan budidaya yang peruntukannya sebagai tempat tinggal manusia atau masyarakat. Kajian permukiman dapat dilihat dari sisi geografis, sosiologis, antropologis, ekonomis maupun politis. Permukiman di setiap wilayah mempunyai perbedaan karakter dan pola baik itu di wilayah pedesaan maupun perkotaan. Permukiman di pedesaan umumnya mempunyai orientasi yang lebih jelas dibandingkan dengan perkotaan. Orientasi permukiman di pedesaan umumnya berbasis kepada pertanian maupun kepercayaan atau tata nilai lokal. Desa Sarwodadi adalah desa yang terletak di kecamatan Comal, Kabupaten Pemalang. Desa ini mempunyai tempat ziarah yang disakralkan warga desa maupun luar desa. Desa ini juga kental dengan kegiatan spiritual baik yang terkait dengan tempat sakralnya baik tempat ziarah maupun jalan lingkungannya. Kegiatan spiritual bersama tempat sakral di desa ini mempengaruhi permukiman di desa Sarwodadi terutama secara aktifitas (activity) dan pelaku (man). Man, activity, space adalah 3 dimensi yang berkaitan dengan keruangan. Dalam penelitian ini ada elemen lain yang turut mempengaruhi ketiga elemen tersebut yaitu elemen waktu. Sebagai akibat dari adanya elemen waktu, tempat sakral di desa ini mempunyai dualitas fungsi yang dibentuk oleh elemen tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah menemukan konsep keterkaitan antara permukiman dengan nilai-nilai sosial kultural serta kepercayaan lokal masyarakat termasuk keberadaan tempat ziarah. Metode penelitian yang digunakan adalah induktif-kualitatif dengan pendekatan Fenomenologi. Metode ini dipilih dengan tujuan untuk mengungkap apa yang terjadi di lokasi penelitian yang tidak terlihat secara umum. Pendekatan penelitian ini tepat untuk dipilih karena ada hal-hal yang terjadi secara natural yang tidak bisa terlihat dari kacamata umum. Selain itu, pendekatan ini dipilih karena penelitian ini terkait dengan aspek non fisik yaitu kebudayaan dan tata nilai serta kepercayaan lokal. Metode ini bermuara untuk menghasilkan sebuah teori baru tentang desa Sarwodadi. Settlement is one element in the spatial utilization. Settlement into the area of cultivation which designation as the residence of human or society. The study of settlements can be seen from the geographical, sociological, anthropological, economic and political side. Settlements in each region have different characters and patterns in both rural and urban areas. Rural settlements generally have a clearer orientation than urban ones. Orientation of rural settlements is generally based on agriculture as well as local beliefs or its values. Sarwodadi village is a village located in the district of Comal, Pemalang. This village has a sacred place for its villagers and outside the village. This village is also thick with spiritual activities both associated with the sacred place, the place of pilgrimage and road. Spiritual activity with the sacred place in this village affects the settlements in the village of Sarwodadi especially the activity and the actor (man). Man, activity, space are 3 dimensions related to spatial. In this study there are other elements that also influence the three elements is the element of time. As a result of the time element, the sacred place in this village has the duality of the function formed by that element. The purpose of this study is to find the concept of linkage between settlements with cultural social values as well as local beliefs of the community including the existence of the place of pilgrimage. The research method used is inductive-qualitative with Phenomenology approach. This method was chosen for the purpose of uncovering what happened at a research site that was not visible in general. This research approach is appropriate to choose because there are things that happen naturally that can not be seen from the general views. In addition, this approach was chosen because the research is related to non-physical aspects of culture and values and local beliefs. This method leads to a new theory of Sarwodadi village.