Aplikasi metode resistivitas konfigurasi dipole-dipole untuk pendugaan susunan geologi dan lapisan air tanah di daerah Soekarno-Hatta Malang / Lailatul Maftuhah

2019 
Dalam kehidupannya manusia sangat memerlukan air untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, irigasi dan sebagainya. Air tanah adalah air yang menempati rongga-rongga dalam lapisan geologi. Geofisika adalah ilmu yang menerapkan prinsip-prinsip fisika untuk mengetahui dan memecahkan masalah yang berhubungan dengan bumi, maka digunakanlah metode resistivitas konfigurasi dipole-dipole (cabang dari geofisika) untuk melakukan survei potensi air tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi lapisan-lapisan tanah yang mengandung air pada kedalaman tertentu dengan menggunakan metode resistivitas konfigurasi dipole-dipole. Penelitian untuk menentukan potensi air tanah ini dilakukan pada tanggal 22 September 2007 dengan mengambil sampel beberapa lintasan di daerah Soekarno Hatta. Pengambilan data menggunakan alat Geolistrik Mc OYO dengan metode resistivitas konfigurasi dipole-dipole. Penelitian meliputi survei geologi, orientasi lapangan dengan menentukan titik-titik spasi elektroda, dan pengambilan data. Data dihitung dengan rumus konfigurasi kemudian diinterpretasikan melalui software IPI2Win. Interpretasi dari pengukuran dan analisa data geolistrik dari masing-masing titik duga DD adalah: Titik duga DD1 diperoleh sebanyak 7 lapisan dengan didominasi oleh lapisan tanah lempung lanauan, gambut, dan lempung. Kandungan air tanah tertinggi ditemukan pada kedalaman 4.3 meter, dengan resistivitas 3.03 Ωm. Sedangkan pada titik duga DD2 diperoleh sebanyak 6 lapisan dengan didominasi oleh lapisan tanah lempung lanauan. Kandungan air tanah tertinggi ditemukan pada kedalaman 5.19 meter, dengan resistivitas 3.08 Ωm. Titik duga DD3 diperoleh sebanyak 8 lapisan dengan didominasi oleh tanah lempung lanauan, gambut, dan lempung. Kandungan air tanah tertinggi ditemukan pada kedalaman 8.75 meter, dengan resistivitas 3.01 Ωm. Titik duga DD4 diperoleh sebanyak 4 lapisan dengan didominasi oleh lapisan pasir dan kerikil jenuh. Kandungan air tanah tertinggi ditemukan pada kedalaman 5.01 meter, dengan resistivitas 20.8 Ωm. Titik duga DD5 diperoleh sebanyak 8 lapisan dengan didominasi oleh lapisan tanah lempung lanauan, tanah lanau pasiran, lempung pasir dan lapisan kerikil. Kandungan air tanah tertinggi ditemukan pada kedalaman 5.35 meter, dengan resistivitas 7.3 Ωm. Di lokasi titik pengamatan telah terdeteksi lapisan tanah yang mengandung air pada kedalaman interval 5 ? 10 meter. Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disarankan untuk mendeteksi lapisan yang lebih dalam, maka diperlukan memperpanjang spasi elektroda serta menambahkan arus yang diinjeksikan ke dalam tanah.
    • Correction
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    0
    Citations
    NaN
    KQI
    []