PENGARUH EKSTRAK LENTINAN JAMUR KARAMU (Xylaria sp.) TERHADAP STRUKTUR HATI DAN GINJAL MENCIT YANG DIINDUKSI DMBA (7,12-Dimetilbenz-(a)-antrasen) SEBAGAI PENUNJANG MATERI SISTEM EKRESI KELAS XI SMA

2020 
Astuti, Widya. 2019. Pengaruh Ekstrak Lentinan Jamur Karamu (Xylaria sp.) terhadap Struktur Hati dan Ginjal Mencit yang Diinduksi DMBA (7,12-Dimetilbenz-(a)-antrasen) sebagai Penunjang Materi Sistem Ekskresi Kelas XI SMA. Skripsi. Program Studi Pendidikan Biologi, Jurusan Pendidikan MIPA, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Palangka Raya. Pembimbing (I) Dr. Yohanes Edy Gunawan, M.Si., (II) Drs. Bejo Basuki, M.Si. Kata Kunci: Lentinan, Jamur Karamu, Sistem Ekskresi. Indonesia dengan keanekaragaman hayati yang melimpah memiliki banyak potensi dalam pengobatan secara tradisional. Salah satu diantaranya adalah Xylaria yang telah lama digunakan untuk terapi beberapa jenis kanker, diantaranya kanker saluran pencernaan. Xylaria juga ditemukan di Kalimantan Tengah, dan dikenal dengan nama lokal jamur karamu. Jamur ini digunakan oleh masyarakat Desa Lamunti, Kecamatan Mentangai, Kabupaten Kapuas untuk mengobati tumor payudara dan polip. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan lentinan jamur karamu terhadap perubahan berat badan mencit, struktur histologis hati dan ginjal mencit, serta memberikan informasi sebagai penunjang materi sistem ekskresi yang dibuat dalam bentuk leaflet. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif eksperimen. Sampel penelitian ini terdiri atas 12 ekor mencit betina galur Swiss webster yang telah diinduksi dengan DMBA hingga tumor tumbuh. Kemudian, mencit dibagi menjadi empat kelompok, yaitu kelompok kontrol negatif dengan pemberian aquades, dan kelompok perlakuan dengan pemberian ekstrak lentinan masing-masing 0,08 mg/10g BB : 0,167 mg/10g BB : 0,33 mg/10g BB. Perlakuan diberikan dengan frekuensi tiga hari sekali sebanyak 10 kali perlakuan dengan cara digavage. Pengukuran berat badan dilakukan dengan menggunakan neraca digital. Setelah pemberian perlakuan selesai, mencit dibedah dan diambil organ hati serta ginjalnya, kemudian dibuat menjadi sediaan histologis. Struktur histologis yang diamati meliputi warna sel, ukuran sel, ukuran nukleus sel dan data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan adanya perubahan berat badan mencit pada tiap perlakuan yang diberikan ekstrak lentinan dapat meningkatkan berat badan mencit.Hal tersebut didukung dengan adanya histologi hati dan ginjal yang menunjukkan bahwa ekstrak lentinan memicu pertumbuhan sel baru dan mengganti sel abnormal akibat induksi DMBA yang bersifat toksik bagi kedua organ ini. Informasi yang diperoleh dari penelitian ini telah dibuat leafletyang dapat digunakan untuk menunjang materi sistem ekskresi di kelas XI.
    • Correction
    • Source
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    0
    Citations
    NaN
    KQI
    []