Pengaruh Penggunaan Tepung Limbah Penetasan terhadap Konsumsi dan Retensi Kalsium serta Massa Kalsium Daging Ayam Broiler

Tujuan penelitian adalah mengkaji pengaruh penggunaan tepung limbah penetasan dalam ransum terhadap konsumsi dan retensi kalsium serta massa kalsium daging ayam broiler. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 2 Desember 2015 sampai 10 Januari 2016 di Kelurahan Pakintelan, Gunung Pati, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah ayam broiler berumur 15 hari sejumlah 144 ekor, bahan penyusun ransum meliputi jagung kuning, bekatul, bungkil kedelai, poultry meat meal (PMM), tepung ikan dan tepung limbah penetasan (TLP). Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 6 ulangan. Perlakuan yang diberikan yaitu T0 = Ransum tanpa penggunakan tepung limbah penetasan ayam broiler; T1 = Ransum dengan penggunaan limbah penetasan ayam broiler 4%; T2 = Ransum dengan penggunaan tepung limbah penetasan sebanyak 8%; T3 = Ransum dengan penggunaan tepung limbah penetasan sebanyak 12%. Uji lanjut yang digunakan adalah uji wilayah ganda duncan. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan tepung limbah penetasan berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap konsumsi kalsium. Pada analisis duncan konsumsi kalsium paling tinggi adalah T3 dengan rerata konsumsi kalsium 46,52 g kemudian T2 (43,02 g), T1 (36,94 g) dan T0 (34,12 g). Pada analisis duncan masing-masing perlakuan pada konsumsi kalsium berbeda nyata. Pada retensi kalsium menunjukkan penggunaan tepung limbah penetasan tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap retensi kalsium ayam broiler. Data massa kalsium daging menunjukkan penggunaan tepung limbah penetasan berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap massa kalsium daging ayam broiler dimana T3 memiliki massa kalsium daging paling tinggi yaitu 0,0168 g kemudian T0 (0,0150 g), T2 (0,0126 g), dan T1 (0,0168 g). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan tepung limbah penetasan pada ransum ayam broiler dapat meningkatkan konsumsi kalsium pada level 12% dan meningkatkan massa kalsium daging pada level 12%. Penggunaan tepung limbah penetasan dapat mengurangi penggunaan tepung ikan pada ransum.