Prediksi Sebaran Abu Vulkanik Di Udara Dengan Menggunakan Model PUFF

2014 
Uji coba prediksi ( hindcast ) sebaran abu vulkanik di udara dilakukan dengan menggunakan model dispersi abu vulkanik PUFF pada kasus letusan G. Merapi tanggal 5 dan 10 November 2010. PUFF mensimulasikan partikel abu dengan pendekatan Lagrangian dan membutuhkan masukan data prediksi medan angin u (zonal) dan v (meridional) 4-dimensi. Data medan angin diperoleh dari model global National Center for Environmental Prediction-Global Forecast System (NCEP-GFS) dan dari model regional Weather Research and Forecasting (WRF). Hasil prediksi sebaran abu diverifikasi dengan hasil deteksi abu dari citra satelit Multifunctional Transport Satellites (MTSAT). Metode verifikasi sebaran abu menggunakan perhitungan penyimpangan sudut sebaran ( α ) dan perbandingan luasan sebaran (AR). Hasil simulasi pada kasus tanggal 10 November lebih akurat daripada kasus 5 November karena hasil prediksi data medan angin pada tanggal 5 November kurang akurat. Dibandingkan dengan penggunaan data medan angin GFS, penggunaan data medan angin dengan data WRF menunjukkan peningkatan akurasi prediksi sebaran abu, namun demikian peningkatan yang terjadi tidak signifikan. Ketersediaan data WRF membutuhkan waktu yang lama karena perlunya proses downscaling terlebih dahulu. Untuk prediksi sebaran abu sebagai respon cepat saat gunung api meletus, PUFF lebih cocok mengunakan data medan angin GFS karena datanya lebih cepat tersedia. Hasil sebaran model PUFF dengan data GFS tidak jauh berbeda jika menggunakan data WRF. Hasil penelitian ini bisa menjadi salah satu bagian dari langkah awal dalam pengembangan sistem peringatan dini sebaran abu vulkanik bagi penerbangan di Indonesia. Kata kunci: prediksi, abu vulkanik, model PUFF, medan angin, Global Forecast System, Weather Research and Forecasting
    • Correction
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    0
    Citations
    NaN
    KQI
    []