IMPLEMENTASI TEKNIK RELAKSASI DALAM MENURUNKAN GEJALA RELAPSE EMOSI KLIEN ID DI DESA LEMBANG KEC. LEMBANG, KAB. BANDUNG BARAT

2019 
Gejala relapse adalah suatu proses kembalinya seorang eks korban penyalahguna NAPZA untuk menggunakan NAPZA lagi. Gejala relapse muncul melalui tahapan gejala yang meliputi relapse emosi, relapse mental dan relapse fisik. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan menganalisis efektivitas teknik relaksasi dalam mengurangi gejala relapse emosi subyek. Subyek dalam penelitian ini adalah eks korban penyalahgunaan NAPZA yaitu ID. Fokus dalam penelitian ini adalah penerapan teknik relaksasi dalam menurunkan gejala relapse emosi subyek dalam aspek marah, takut kehilangan akal dan sulit tidur yang dialami oleh subyek. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan Single Subject Design (SSD), model penelitian yang digunakan yaitu A-B-A yang terdiri dari tiga fase antara lain fase A1 (baseline), fase b (intervensi), dan fase A2 (hasil). Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan cara observasi, pengisian angket atau kuisioner, wawancara tidak terstruktur dan studi dokumentasi. Pengujian hipotesis dilakukan dengan cara perhitungan rumus dua standar deviasi (2SD). Hasil penelitian menunjukan, bahwa penerapan teknik relaksasi dapat menurunkan gejala relapse emosi aspek marah, takut kehilangan akal dan sulit tidur subyek ID. Hasil pengujian melalui dua standar deviasi (2SD) menunjukan intervensi efektif dan signifikan untuk mengurangi gejala relapse, dan analisis kecenderungan data menunjukan adanya trend menurun.
    • Correction
    • Source
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    0
    Citations
    NaN
    KQI
    []