Analisis Frekuensi Denyut Jantung Istirahat Pelari dan Bukan Pelari di Kota Padang

2020 
Olahraga lari semakin populer di Indonesia sebagai olahraga rekreasi maupun kompetisi. Volume latihan per minggu diketahui berhubungan dengan kebugaran kardiorespirasi pelari. Salah satu metode yang mudah untuk menilai kebugaran adalah melalui pengukuran frekuensi denyut jantung istirahat (DJI). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui frekuensi DJI dan korelasinya dengan volume latihan per minggu (km) pada pelari elit, pelari rekreasi dan bukan pelari di kota Padang. Penelitian cross-sectional ini merekrut 52 subjek secara purposive sampling (pelari elit n=17, pelari rekreasi n=15, dan bukan pelari n=20). DJI (denyut per menit [dpm]) diukur menggunakan elektrokardiografi sedangkan volume latihan per minggu (km) diperoleh menggunakan kuesioner elektronik (Google form). Data dianalisis menggunakan uji korelasi Spearman dan One-Way ANOVA. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa DJI pelari elit lebih rendah dibandingkan pelari rekreasi dan bukan pelari (55,0; 65,2; 73,4 dpm, berturut-turut; p=0,001). Ditemukan korelasi antara volume latihan perminggu dengan frekuensi DJI pada pelari elit yang tidak bermakna secara statistik (Spearman r=-0,31; p=0,25), namun bermakna secara statistik pada pelari rekreasi (Spearman r=-0,73; p=0,002). Dapat disimpulkan bahwa pelari elit memiliki kebugaran kardiorespirasi yang paling baik diikuti pelari rekreasi dan bukan pelari. Terdapat korelasi antara volume latihan per minggu dengan frekuensi DJI pada pelari rekreasi, namun tidak pada pelari elit.
    • Correction
    • Source
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    0
    Citations
    NaN
    KQI
    []