Perilaku personal hygiene, perilaku penggunaan alat pelindung diri dan infeksi kecacingan pada pekerja pengangkut sampah di Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman Kota Pontianak Kalimantan Barat

2010 
Latar Belakang: Infeksi kecacingan dapat berdampak langsung bagi pekerja itu sendiri, yaitu menurunnya produktifitas kerja. Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman Kota Pontianak memiliki pekerja pengangkut sampah sebanyak 103 orang. Hasil pemeriksaan sampel dari data awal dari lima sampel tinja pada pekerja pengangkut sampah didapatkan hasil tiga orang positif infeksi kecacingan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui keterkaitan perilaku personal hygiene, perilaku penggunaan APD dan infeksi kecacingan. Metode penelitian: Metode penelitian yang digunakan adalah gabungan metode penelitian kuantitatif dan kualitatif. Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional dengan rancangan penelitian case control.Variabel bebas adalah perilaku personal hygiene dan perilaku penggunaan APD. Variabel terikat yaitu infeksi kecacingan pada pekerja. Jumlah sampel 62, yang terdiri dari 31 kasus dan 31 kontrol. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner, observasi dan wawancara mendalam yang selanjutnya dianalisis dengan uji Chi square, Odd Ratio dan Regresi logistik. Hasil: Hasil uji chi square menunjukkan ada hubungan antara perilaku personal hygiene dengan infeksi kecacingan (p value = 0.000), ada hubungan antara perilaku penggunaan APD dengan infeksi kecacingan (p value=0.000). Hasil uji regresi logistik, ada pengaruh perilaku personal hygiene dengan infeksi kecacingan (exp B=8,750), ada pengaruh perilaku penggunaan APD dengan infeksi kecacingan sebesar (exp B=10,920). Hasil analisa multivariat dengan regresi logistik ganda, faktor yang dominan mempengaruhi terjadinya infeksi kecacingan adalah perilaku penggunaan APD dengan nilai exp B (6,238) lebih besar dari nilai ExpB pada perilaku personal hygiene (4,552) Kesimpulan dan Saran: Ada hubungan antara perilaku personal hygiene, perilaku penggunaan APD dengan infeksi kecacingan, ada pengaruh perilaku perilaku personal hygiene, perilaku penggunaan APD dengan infeksi kecacingan pada pekerja pengangkut sampah di DKPP Kota Pontianak, perilaku personal hygiene yang buruk mempunyai resiko terinfeksi kecacingan sebesar 8,75 kali dan perilaku penggunaan APD yang buruk mempunyai resiko terinfeksi kecacingan 10,92 kali. perilaku penggunaan APD lebih besar mempengaruhi kejadian infeksi kecacingan daripada perilaku personal hygiene. Saran untuk Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman Kota Pontianak, memberikan penyuluhan, menyediakan APD yang cukup, membuat peraturan dan pengawasan terhadap pekerja pengangkut sampah serta mengimplementasikan program rutin pemeriksaan kesehatan bagi pekerja pengangkut sampah. Background: Worm infection can directly affect people, i.e. declining productivity. Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman Kota Pontianak, has as many as 103 people as pekerja pengangkut sampah. The result of sample examination from preliminary data of faeces sample taken from 5 pekerja pengangkut sampah shows that 3 are positively having infections. Objective: The study aimed identify association between behavior of personal hygiene, use of personal protective equipment and worm infection. Method: The study used combination of quantitative and qualitative approach. It was an observational study with case control study design. The independent variables were behavior of personal hygiene and behavior of use of personal protective equipment (PPE). The dependent variable was worm infection in workers. There were 62 samples consisting of 31 cases ans 31 control. Data were obtained through questionnaire, observation and indepth interview and analyzed using Chi Square, odd ratio and logistic regression. Result: The result of chi square showed there was association between behavior of personal hygiene and worm infection (p=0.000); there was association between behavior of PPE and worm infection (p=0.000). The result of logistic regression showed there is affected personal hygiene with worm infection (Exp B=8,750), there is affected PPE with worm infection (Exp B=10,920), The result of multivariate analysis showed dominant factor of worm infection is behavior in using PPE with value exp B (6,238) more than value of exp B is than their personal hygiene (4,552). Conclusion and Suggestion: There was association between personal hygiene behavior, PPE behavior and worm infection; there was impact of personal hygiene behavior, use of PPE behavior to worm infection among pekerja pengangkut sampah at Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman Kota Pontianak. Poor personal hygiene behavior had risk for worm infection 8.75 times and use of PPE behavior had risk for worm infection 10.92 times. Use of PPE behavior had greater impact to the incidence of worm infection than personal hygiene behavior. It was suggested that the Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman Kota Pontianak. Gave socialization provided adequate PPE had regulation and control over pekerja pengangkut sampah and implemented routine program of health examination for pekerja pengangkut sampah.
    • Correction
    • Source
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    0
    Citations
    NaN
    KQI
    []