ANALISIS POLA ASUH DALAM UPAYA PENINGKATAN KEJARTUMBUH BALITA STUNTING

2020 
Latar belakang : Sunting menggambarkan kondisi Kekurangan gizi kronis  dimana keadaan tubuh pendek atau sangat pendek hingga melampaui -2 SD di bawah median panjang berdasarkan usia. Indonesia merupakan negara ke tiga  di Asia  dengan prevalensi stunting pada tahun  2017   mencapai 36,4 persen. Tahun 2018 prevalensi stunting di Indonesia mencapai 30,8%. Dampak yang ditimbulkan adalah  gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak ; ancaman jangka panjang adalah anak lebih rentan terhadap penyakit di masa depan. Kejadian stunting harus diimbangi dengan upaya kejar tumbuh atau Cacth up growth sebelum usia mencapai pubertas. Upaya kejar tumbuh dapat dilakukan pola asuh yang baik. Tujuan : menganalisis pengaruh pola asuh terhadap peningkatan kejar tumbuh  pada anak balita stunting di wilayah puskesmas Sawahlega. Metode: penelitian ini menggunakan pendekatan crosektional. Analisis dilakukan Paired T tes. Populasi balita  stunting di wilayah puskesmas Sawahlega dengan besar sampel 45.  Tehnik sampling yang digunakan yaitu simple random sampling. Hasil : penelitian peningkatan kejartumbuh berdasarkan kenaikan berat badan dengan mean 1,9 kg  dan penambahan panjang badan  rata rata 4,2 cm. Uji pengaruh dengan menggunakan  Paired  T test tiga  variabel pola asuh yang meliputi pola makan, pola istirahat dan tidur serta pola aktifitas memiliki pengaruh terhadap upaya kejar tumbuh  dengan indikator peningkatan  berat badan dan panambahan panjang badan  dengan P value 0,05. S impulan terdapat pengaruh pola asuh terhadap upaya peningkatan kejar tumbuh balita stunting. Upaya peningakatan pola asuh yang baik akan sangat mendukung upaya peningkatan kejar tumbuh balita stunting  . Kata kunci : Kejar tumbuh; pola asuh; Stunting Background: Stunting describes a condition of chronic undernutrition in which the stature is short or very short to exceed -2 SD below the median length for age. Indonesia is the third country in Asia with the prevalence of stunting in 2017 reaching 36.4 percent. In 2018 the prevalence of stunting in Indonesia reached 30.8%. The resulting impact is a disruption of child growth and development; the long-term threat is that the child is more susceptible to disease in the future. The incidence of stunting must be balanced with efforts to catch up on growth or Catch up growth before the age reaches puberty. Efforts to catch up with growth can be done by good parenting. Objective: to analyze the effect of parenting on increasing catch-up growth in stunting children under five in the Sawahlega Community Health Center. Method: This study uses a crossectional approach. Paired T-tests were analyzed. The population of children under five with stunting in the area of Sawahlega Health Center with a sample size of 45. The sampling technique used was simple random sampling. Results: the study of increased disease growth based on weight gain with a mean of 1.9 kg and an increase in average body length of 4.2 cm. The effect test used Paired T-test, three variables of parenting patterns including diet, rest and sleep patterns and activity patterns had an influence on the pursuit of growth with indicators of increasing body weight and body length gain with P-value 0.05. conclusion: there is an effect of parenting on efforts to increase the catch-up growth of stunting toddlers. Efforts to improve good parenting will greatly support efforts to increase the catch-up growth of stunting toddlers. Keywords: Catch up growth; parenting; Stunting
    • Correction
    • Source
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    0
    Citations
    NaN
    KQI
    []