PERANCANGAN PANTI REHABILITASI SOSIAL BINA KARYADI KABUPATEN CILACAPDengan Pendekatan Arsitektur Perilaku

2019 
ABSTRAK Kabupaten Cilacap adalah salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Tengah dengan ibukota Cilacap. Sebagian penduduk daerah Cilacap bekerja sebagai petani dan nelayan. Penduduk Cilacap yang tidak menyelesaikan pendidikan sebesar 27,09% dari keseluruhan jumlah penduduk Kabupaten Cilacap. Hal ini berpengaruh terhadap jumlah penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) di Kabupaten Cilacap yang terus meningkat. Perancangan Panti Rehabilitasi Sosial Bina Karya ini bertujuan untuk mewadahi penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) di Kabupaten Cilacap. Metode perancangan yang digunakan dalam proses ini yaitu perancangan deskriptif yang menggambarkan keadaan-keadaan yang ada di lokasi tersebut melalui survey dan wawancara yang telah dilakukan. Dari metode tersebut dihasilkan data-data yang akan menjadi bagian yang mendasar untuk mewadahi penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) yang ada di Kabupaten Cilacap. Hasil dari perancangan ini adalah merancang bangunan panti rehabilitasi sosial bina karya yang dapat mengatasi permasalahan banyaknya jumlah penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) di Kabupaten Cilacap. Dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan yang makin kompleks maka perilaku manusia (human behaviour) semakin diperhitungkan dalam proses perancangan yang sering disebut sebagai pengkajian lingkungan. Hal yang melatarbelakangi penggunaan pendekatan arsitetur perilaku dalam mendesain Panti Rehabilitasi Sosial Bina Karya adalah perilaku seperti apa yang ingin di diwadahi dalam perancangan panti rehabilitasi tersebut. Dengan pendekatan arsitektur perilaku diharapkan bangunan yang positif dapat memberikan efek yang positif juga untuk penggunanya. Kata kunci: Panti Rehabilitasi Sosial, Kabupaten Cilacap, Arsitektur Perilaku. ABSTRACT Cilacap Regency is one of the districts in Central Java Province with the Cilacap Capital. Some residents of the Cilacap area work as farmers and fishermen. 27.09% of the total population of Cilacap Regency do not complete their education. This then has brought an effect on the more increasing number of people with social welfare problems (PMKS) in Cilacap Regency. The design of the Social Rehabilitation House Bina Karya is aimed to accommodate people with social welfare problems (PMKS) in Cilacap Regency. The design method used in this process is descriptive design describing the existing conditions on site through survey and interview. From this method, data have been generated and became a fundamental part of accommodating persons with social welfare problems (PMKS) in Cilacap Regency. The result of this design was to design a building for social rehabilitation house that can manage the problem in terms of the large number of people with social welfare problems (PMKS) in Cilacap Regency. With the advance of complex science, human behavior is increasingly taken into account in the design process frequently referred to as environmental assessment. The background of the use of the behavioral architectural approach in designing the Social Rehabilitation House Bina Karya is what kind of behavior needed to be accommodated in the rehabilitation center design. With a behavioral architecture approach, it is expected that the positive building can bring a positive effect on its users. Keywords: Social Rehabilitation House, Cilacap Regency, Behavioral Architecture
    • Correction
    • Source
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    0
    Citations
    NaN
    KQI
    []