PERBANDINGAN PENGGUNAAN FIKSATIF BUFFER ETHANOL 70 DAN PARAFORMALDEHID PADA PEMBUATAN SEDIAAN HISTOLOGI JARINGAN PANCREAS DAN LIEN TIKUS
2020
Pendahuluan. Formaldehid sampai saat ini masih menjadi baku emas untuk pembuatan irisan blok parafin. Sifatnya yang kersinogenik dan regulasi pengadaannya yang sulit di Indonesia membuat banyak peneliti mencari fiksatif alternatif sebagai pengganti formaldehid. Fiksatif BE70 adalah salah satu fiksatif alternatif berbahan dasar alkohol yang diharapkan dapat sebagai pengganti fiksatif berbahan dasar formalin. Penelitian ini dilakukan berdasarkan atas laporan penelitian tentang penggunaan fiksatif BE70 yang dilakukan oleh Perry et.al .
Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan gambaran histologis jaringan pancreas dan lien yang difiksasi dengan PFA dan BE70 yang diwarnai dengan pewarnaan HE dan imunohistokimia. Selain itu juga untuk membandingkan apakah rerata volume nucleus sel pada insula pancreatica yang difiksasi dengan BE70 sama dengan PFA.
Metode. Enam ekor tikus dari galur wistar dinekropsi dan diambil jaringan pancreas dan lien. Jaringan kemudian difiksasi selama 7 hari dengan menggunakan fiksatif PFA dan BE70. Setelah itu dilakukan pemrosesan pembuatan blok parafin dan masing masing 3 blok dengan fiksasi PFA dan BE70. Setelah itu pada setiap blok diambil 3 irisan. Sebelum dilakukan pewarnaan HE dan imunohistokimia dilakukan penilaian kualitas fisik irisan jaringan. Pewarnaan imunohistokimia menggunakan antibodi anti insulin, anti CD3 dan Ki-67 . Selanjutnya dilakukan penilaian kualitas morfologi dan pewarnaan jaringan, penghitungan rerata volume sel di insula pancreatica dan kualitas dalam memvisualisasikan antigen di nucleus, cytoplasma dan membran plasma. Hasil. Setelah 7 hari difiksasi terlihat kedua jaringan yang difiksasi dengan BE70 mempunyai konsistensi yang lebih lunak dan warna yang lebih muda. Pengirisan dengan mikrotom tidak dirasa keras dan tidak mudah robek. Insula pancreatica dan pulpa alba lien lebih mudah dibedakan pada jaringan yang difiksasi dengan PFA. Penyerapan warna eosin terlihat lebih kuat pada jaringan yang difiksasi dengan BE70. Heterochromatin/euchromatin , membran inti, dan membran plasma terlihat jelas pada kedua fiksatif. Jarak antar struktur terlihat lebih lebar pada jaringan yang difiksasi dengan BE70. Pada penghitungan rerata volume sel di insula pancreatica didapatkan rerata volume sel di insula pancreatica lebih besar pada pancreas yang difiksasi dengan BE70. Untuk pewarnaan imunohistokimia visualisasi antigen yang berada di nucleus terlihat lebih baik dengan BE70 sementara untuk visualisasi antigen yang di cytoplasma dan membran plasma lebih baik pada PFA.
Kesimpulan. Gambaran histologi dengan pewarnaan HE, visualisasi antigen dengan pewarnaan imunohistokimia pada cytoplasma dan membran sel terlihat lebih baik pada jaringan yang difiksasi dengan PFA. Sedangkan, rerata volume sel di insula pancreatica lebih besar pada jaringan yang difiksasi dengan PFA, dan visualisasi antigen pada nucleus terlihat lebih baik pada BE70.
Introduction. Formaldehyde is still the gold standard for making paraffin slices. Its carcinogenic nature and difficult procurement regulations in Indonesia make many researchers look for alternative fixatives as substitutes for formaldehyde. BE70 fixative is an alternative alcohol based fixative which is expected to be a substitute for formalin based fixative. This research was conducted based on a research report on the use of BE70 fixative conducted by Perry et.al.
Objective. This study aims to compare the histological features of pancreatic and spleen tissue fixed with PFA and BE70 stained with HE staining and immunohistochemistry. In addition, to compare whether the mean nucleus volume of cells in the insula pancreatica fixed with BE70 is the same as PFA
Methods. Six mice from the wistar strain were extracted and pancreatic and spleen tissue were taken. The tissue was then fixed for 7 days using fixative PFA and BE70. After that the processing of paraffin blocks is made and each of the 3 blocks is PFA and BE70 fixation. After that in each block 3 slices are taken. Prior to HE staining and immunohistochemistry, an assessment of the physical quality of tissue slices was carried out. Immunohistochemical staining using anti-insulin, anti-CD3 and Ki-67 antibodies. Then the morphological quality and tissue staining was assessed, the average cell volume was calculated in the pancreatic insula and the quality in visualizing antigens in the nucleus, cytoplasma and plasma membrane.
Results. After 7 days of fixation it was seen that both tissues fixed with BE70 had softer consistency and a lighter color. Slicing with a microtome is not felt hard and is not easily torn. Pancreatic insula and pulp alba lien are more easily distinguished in tissues fixed with PFA. The absorption of eosin color was seen to be stronger in tissues fixed with BE70. Heterochromatin / euchromatin, core membrane and plasma membrane are clearly visible in both fixatives. The distance between the structures looks wider on the fixed network with BE70. In the calculation of the mean cell volume in the pancreatic insula, the mean cell volume in the pancreatic insula is greater in the pancreas fixed with BE70. For immunohistochemical staining visualization of antigens in the nucleus looks better with BE70 while for visualization of antigens that are in cytoplasm and plasma membrane is better at PFA
Conclusion. Histological features with HE staining, visualization of antigens with immunohistochemical staining on cytoplasm and cell membranes appear to be better in tissues fixed with PFA. Meanwhile, the mean cell volume in the pancreatic insula is greater in tissues fixed with PFA, and visualization of antigens in the nucleus looks better on BE70.
- Correction
- Source
- Cite
- Save
- Machine Reading By IdeaReader
0
References
0
Citations
NaN
KQI