ANALISIS SEISMOTEKTONIK WILAYAH SELAT SUNDA BERDASAR PADA DATA MEKANISME FOKUS

2015 
Kompleksitas tektonik di Selat Sunda dipengaruhi oleh adanya zona transisi penunjaman lempeng oblique di barat Sumatera dan normal di selatan Jawa. Selain itu pengaruh graben, sesar Sumatera, serta aktivitas vulkanik meningkatkan intensitas kegempaan di wilayah tersebut. Adanya seismic gap di selatan Selat Sunda berpotensi terjadi gempabumi megatrust. Mekanisme fokus dari IRIS dapat menggambarkan bidang patahan dan arah gaya yang berkerja di Selat Sunda. Gempabumi besar didominasi oleh gempa bumi dalam (> 50 km) dengan mekanisme pensesaran naik dari zona subduksi yang memiliki gaya tekan berasal dari arah barat daya-timur laut dan arah strike barat laut-tenggara sebesar ±111o. Graben di Selat Sunda juga mengakomodir terjadinya gempa bumi dengan mekanisme sesar normal faulting, graben ini terjadi akibat adanya gravity collapse yang disebabkan oleh ekstensi dari blok Mentawai dan blok Sumatera yang terus bergerak kearah timur laut dengan arah strike sebesar ±314o. Gempa bumi dengan mekanisme fokus berupa strike-slip faulting terjadi akibat sesar geser Sumatera yang berarah deksral. Gempa bumi ini terjadi pada kedalaman dangkal (< 50 km) dengan gaya tekan yang berasal dari utara-selatan, dengan arah strike barat laut ke tenggara. Transisi penunjaman slab subduksi di bawah Selat Sunda menunjukan adanya robekan di Selat Sunda yang menimbulkan celah magmatik sehingga terbentuk gugusan gunung api di Selat Sunda dengan pola kelurusan vulkanik barat daya-timur laut sesuai dengan arah penunjaman slab di bawah Selat Sunda.
    • Correction
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    1
    Citations
    NaN
    KQI
    []