Telaah Resepsi atas Kisah Nabi Yusuf dalam Karya-Karya Sastra Islam Khas Pesantren

2008 
Pembahasan buku ini difokuskan pada telaah resepsi sastra atas Kisah Nabi Yusuf dalam dua karya sastra Islam khas pesantren, yaitu Raudhatul-lrfanifi Ma'rifatil-Our'an dan Tafsir AI-Quran Basa Sunda yang keduanya lahir dalam tradisi pesantren Sunda yang diresepsi oleh masyarakat Sunda yang religius. Raudhatul-Irjani fi Ma'rifatil-Qur' an adalah kitab tafsir Al-Quran yang terjemahan matan dan syarahnya menggunakan bahasa Sunda. Sebagai tafsir Al-Quran, Raudhaiul lrfanifi Ma'riJatil-Quran sudah tentu memuat ajaran-ajaran Islam, baik ajaran yang dikemas dalam teks-teks hukum maupun ajaran yang dikemas dalam teks-teks naratif. Di antara teks-teks naratif yang terkandung dalam Raudhaiul lrfanifi Ma'riJatil-Quran, adalah kisah-kisah kenabian yang salah satunya adalah Kisah Nabi Yusuf. Jadi, Kisah Nabi Yusuf merupakan fokus utama yang dijadikan objek pembicaraan dalam buku ini. Kisah Nabi Yusuf yang terkandung dalam Raudhaiul lrfanifi Ma'riJatil-Qur'an ternyata mendapat sambutan dari masyarakat Sunda,khususnya masyarakat pesantren,yang Telaah Resepsi atas Kisah Nabi Yusuf dalam Karya-Karya Sastra Islam Khas Pesantren diwujudkan dalam bentuk pembacaan teks Raudhatul-lrfani fi Ma'rifatil-Quran. Kegiatan membaca yang dilakukan oleh masyarakat terhadap teks Raudhatul-'Irfani fi Ma'rifatil Quran tersebut melahirkan teks-teks keagamaan yang salah satunya adalah kitab Tafsir AI-Quran Basa Sunda.Jadi, dapat dikatakan bahwa Kisah Nabi Yusuf yang termuat dalam Tafsir AI-Quran Basa Sunda, pada hakikatnya merupakan hasil resepsi dad teks Kisah Nabi Yusuf yang terkandung dalam Raudhatul-IrfaniftMa'rifatil- Quran.Teks keagamaan dalam bentuk tafsir Al-Quran itu selanjutnya dalam pembahasan buku ini disebut sastra Islam. Teori yang digunakan dalam buku ini adalah teori resepsi, yaitu suatu teori yang memandang faktor pembaca sangat menentukan dalam menelaah sebuah karya. Faktor pernbaca yang dominan ini karena makna sebuah teks, antara lain, ditentukan oleh peran pembaca. Dengan kata lain, sebuah teks hanya dapat mempunyai makna setelah teks tersebut dibaca.Jadi, kegiatan membaca ini, pada hakikatnya adalah kegiatan kongkretisasi, yaitu mengkongkretkan sebuah teks yang sebelumnya dianggap masih belum bermakna. Dengan teori ini, diharapkan peneliti mendapat penuntun dalam menelaah sambutan sebuah teks terhadap teks lain, yaitu sambutan teks Kisah Nabi Yusuf yang ada dalam Tafsir AI-Quran Basa Sunda terhadap teks Kisah Nabi Yusuf yang ada dalam Raudhatul-Irfani fi Ma'rifatil Quran.
    • Correction
    • Source
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    0
    Citations
    NaN
    KQI
    []