ANALISIS DEFORMASI GUNUNG BROMO AKIBAT AKTIVITAS ERUPSI PADA DESEMBER 2015 – FEBRUARI 2016 MENGGUNAKAN TEKNOLOGI DIFFERENTIAL INTERFEROMETRY SYNTHETIC APERTURE RADAR (DInSAR)
2019
Gunung Bromo merupakan salah satu gunung berapi yang paling aktif di Jawa Timur. Pada Desember 2015 – Januari 2016 Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi mendeteksi adanya peningkatan aktivitas di Gunung Bromo. Aktivitas vulkanik menyebabkan adanya perubahan (deformasi) di wilayah permukaan Gunung Bromo. Deformasi yang ada di permukaan Gunung Bromo dapat diukur dengan berbagai teknologi, salah satunya yaitu menggunakan teknologi Differential Interferometry Synthetic Aperture Radar (DInSAR). Dalam penelitian ini pengukuran deformasi pada permukaan Gunung Bromo dilakukan pengolahan dengan teknologi DInSAR menggunakan metode two-pass dari lima buah citra satelit Sentinel-1A bulan November 2015, Desember 2015, Januari 2016, Februari 2016, dan Maret 2016 serta Digital Elevation Model Shuttle Radar Topography Mission 30 meter. Hasil menunjukkan bahwa metode two-pass teknologi DInSAR dapat merefleksikan peningkatan aktivitas di Gunung Bromo dimana mayoritas deformasi terjadi di kaldera Gunung Bromo. Dari metode ini, nilai Line Of Sight displacement yang dihasilkan menunjukkan bahwa terjadi puncak subsidence pada bulan Desember 2015 – Januari 2016 sebesar -20 mm s/d -60 mm hal ini mengindikasikan jika terjadi peningkatan aktivitas pada kawah Gunung Bromo pada rentang waktu tersebut. Sedangkan puncak uplift terjadi pada bulan Februari 2016 – Maret 2016 sebesar 0 mm s/d 40 mm hal ini mengindikasikan jika aktivitas pada kawah Gunung Bromo sudah mengalami penurunan.
Keywords:
- Correction
- Source
- Cite
- Save
- Machine Reading By IdeaReader
0
References
0
Citations
NaN
KQI