Studi Kelayakan Penyambungan Pembangkit Listrik Tenaga Energi Baru Terbarukan pada Jaringan Distribusi PT. PLN (Persero)
2018
Pemerintah Indonesia memiliki kebijakan untuk pengembangan pembangkit listrik energi terbarukan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, Tentu ini merupakan kondisi yang positif, momentum yang tepat bagi seluruh komponen bangsa terkait, untuk segera memikirkan dan mengambil langkah serius guna pengembangan sumber energi alternatif masa depan, penyambungan dan operasi parallel tidak boleh berdampak negatif terhadap sistem kelistrikan eksisting yang ada. Pengumpulan data dilakukan untuk mengetahui kondisi lapangan sistem gardu induk simpang empat, setelah pengumpulan data kemudian dilakukan pengolahan/perhitungan beban feeder, analisa aliran daya eksisting dan analisa dampak penyambungan terhadap beban feeder 1 Kota, feeder 2 Jambak, feeder 6 Lubuk Sikaping, dan feeder 4 Muara Kiawai (rencana titik penyambungan GH Muara Kiawai) yang di simulasiskan dengan perangkat lunak Etap 12.6. hasil dari simulasi jaringan eksiting sistem suplai listrik gardu induk ke feeder 1 Kota, feeder 2 Jambak, feeder 6 Lubuk Sikaping dan feeder 4 Mura Kiawai sebelum penambahan PLTM Kenaikan sebesar 20,5 MW dan setelah dilakukan penambahan 2 x 2,5 MW pada feeder 4 Muara Kiawai didapat suplai listrik gardu induk ke feeder 1 Kota, feeder 2 Jambak, feeder 6 Lubuk Sikaping, dan feeder 4 Muara Kiawai menjadi 16,6 MW, dengan tegangan pada ujung feeder 1 Kota, feeder 2 Jambak, feeder 6 Lubuk Sikaping, dan feeder 4 Muara Kiawai masih dalam range normal yaitu antara 18 Kv sampai dengan 21 Kv, dimana dalam penelitian ini setelah dilakukan penambahan pembangkit 2 x 2,5 MW didapat tegangan naik yang paling signifikan terlihat pada feeder Muara Kiawai yaitu sebesar 3,24 %. Berdasarkan hasil yang didapatkan PLTM Kenaikan layak untuk melakukan penyambungan di jaringan 20 kV PLN feeder 4 Muara Kiawai.
- Correction
- Source
- Cite
- Save
- Machine Reading By IdeaReader
0
References
0
Citations
NaN
KQI