Analisis kelayakan usaha ternak burung kenari dengan metode business model canvas dan analytical hierarcy process (ahp)

2014 
Beternak burung kenari saat ini masih menjadi primadona dan digemari banyak penghobi burung, apalagi dari kalangan penghobi kicauan kenari untuk lomba. Berbondong-bondong masyarakat berupaya untuk menangkarkan burung kenari ini, karena ternak burung kenari ini tidak terlalu sulit hanya butuh ketelatenan dan ketepatan waktu saja agar ternak burung kenari dapat berhasil. Disisi lain sektor ini merupakan lumbung emas yang dapat dijadikan usaha bagi masyarakat apalagi sebagai usaha sampingan sebab tidak terlalu menyita waktu untuk menangkarkanya bila usaha yang dijalankan masih belum terlalu besar. Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah untuk menganalisis aspek-aspek sumber bahan baku dan tujuan pemasaran serta hal-hal yang menyangkut ternak kenari untuk mendapatkan keuntungan, kemudian menganalisis kelayakan usaha untuk ternak burung kenari serta melakukan perhitungan prioritas yang dipentingkan untuk mengoptimalkan keuntungan ternak burung kenari. Metode yang digunakan disini adalah Business Model Canvas, Payback Period, Net Present Value, Internal Rate Of Return, Profitability Index, Break Event Point, dan Analytical Hierarchy Process. Hasil penelitian dari business model canvas ini berupa kegiatan atau aktivitas yang dilakukan dalam usaha peternakan dan pengoptimalan keuntungan yang ingin dicapai. Hasil perhitungan dalam analisis kelayakanpun menunjukkan hal yang positif dan layak, dalam perhitungan menggunakan metode Payback Period hasilnya yaitu 10 bulan 13 hari untuk ternak kenari dari segi warna bulu polos, sedangkan untuk kenari dari segi volume suara keras adalah 8 bulan 23 hari, Net Present Value untuk kenari warna bulu polos Rp 73.039.068, dan untuk kenari volume suara keras Rp 106.756.644. Internal Rate Of Return untuk kenari warna bulu polos 8,54% sedangkan untuk kenari volume suara keras 10,66%. Profitability Index untuk kenari warna bulu polos 3,14 dan kenari volume suara keras 3,04. Break Event Point untuk kenari warna bulu polos pada penjualan ke 151, dan untuk kenari volume suara keras pada penjualan ke 156, dan Analytical Hierarchy Process sebagai prioritas terpenting adalah harga jual dan Jenis Indukan.
    • Correction
    • Source
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    0
    Citations
    NaN
    KQI
    []