ANALISIS PENANGANAN DAN INVESTIGASI KECELAKAAN KERETA API UNTUK MENUNJANG KESELAMATAN PERKERETAAPIAN (Studi Kasus : Kecelakaan Kereta Api di DAOP 5 dan DAOP 6)

2015 
Kereta api (KA) merupakan salah satu moda transportasi darat yang memiliki kemampuan untuk mobilitas orang dan barang dari suatu lokasi dengan tujuan tertentu yang memiliki keunggulan dan karakteristik. Kecelakaan kereta api secara langsung dapat menyebabkan korban jiwa dan kerugian sosial ekonomi. Beberapa kecelakaan kereta api diantaranya, yaitu: tumburan KA 174 Kutojaya dengan KA 103 Mutiara Selatan di emplasemen Stasiun Langen pada tanggal 28 Januari 2011, anjlokan KA 101 Senja Utama Jogja di antara Stasiun Bumiayu dan Stasiun Linggapura pada tanggal 3 Maret 2012, anjlokan KA 125 Bengawan di emplasemen Stasiun Solo Balapan pada tanggal 27 Februari 2012 dan anjlokan KA 213 Prambanan Ekspres di petak jalan antara Stasiun Brambanan dan Stasiun Maguwo pada tanggal 23 Oktober 2012. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penanganan kecelakaan kereta api yang dilakukan oleh penyelenggara prasarana dan sarana perkeretaapian, menganalisis investigasi kecelakaan kereta api yang dilakukan oleh Pemerintah, menganalisis yang perlu ditingkatkan dalam penanganan dan investigasi kecelakaan kereta api serta memberikan usulan penanganan dan investigasi kecelakaan kereta api. Sedangkan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan tata cara penelitian yang menghasilkan tulisan yang deskriptif analitif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penanganan dan investigasi kecelakaan, yaitu: tumburan KA 174 Kutojaya dengan KA 103 Mutiara Selatan memerlukan penanganan selama 2 jam 1 menit serta penyebab kecelakaan adalah faktor Sumber Daya Manusia, anjlokan KA 101 Senja Utama Jogja memerlukan penanganan selama 3 jam 38 menit serta penyebab kecelakaan adalah faktor Sumber Daya Manusia, anjlokan KA 125 Bengawan memerlukan penanganan selama 3 jam 48 menit serta penyebab kecelakaan adalah faktor Sumber Daya Manusia, dan anjlokan KA 213 Prambanan Ekspres memerlukan penanganan selama 12 jam 25 menit serta penyebab kecelakaan adalah faktor Sarana. Trains (KA) are one of modes of land transport which is able to mobilize people and goods from a location with certain purposes, which has certain benefits and characteristics. Train wrecks can directly cause casualty and social and economic losses. Some train wrecks are: a crash between KA 174 Kutojaya and KA 103 Mutiara Selatan in the emplacement of Langen Station on 28 January 2011, derailment of KA 101 Senja Utama Jogja between Bumiayu Station and Linggapura Station on 3 March 2012, derailment of KA 125 Bengawan in the emplacement of Solo Balapan Station on 27 February 2012 derailment of KA 213 Prambanan Ekspres on the road between Brambanan Station and Maguwo Station on 23 October 2012. This study was aimed to analyze the handling of train wrecks by the administrators of railway facilities and infrastructures, to analyze the investigation of train wrecks by the government, to analyze must be improved in handling and investigation train wrecks, and to provide suggestions on the handling and investigation train wrecks. The method used in this study was qualitative method. Qualitative research is a research method which produces descriptive analytic writings. The research result showed that the handling and investigations of train wrecks, i.e. the crash between KA 174 Kutojaya and KA 103 Mutiara Selatan took 2 hours 1 minute to handle while the cause of the accident was Human Resources factor, the derailment of KA 101 Senja Utama Jogja took 3 hours 38 minutes to handle while the cause of the accident was Human Resources factor, the derailment of KA 125 Bengawan took 3 hours 48 minutes to handle while the cause of the accident was Human Resources factor, and the derailment of KA 213 Prambanan Ekspres took 12 hours 25 minutes to handle while the cause of the accident was Rolling Stock factor.
    • Correction
    • Source
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    0
    Citations
    NaN
    KQI
    []