EVALUASI DAN OPTIMASI ALOKASI LAJU INJEKSI GASPADA OPERASI CONTINUOUS GAS LIFTDI PLATFORM “V” LAPANGAN “X”DENGAN MENGGUNAKAN SIMULATOR PROSPER DAN GAP
2015
Sumur-sumur yang terdapat di “V” platform yang berada di lapangan
“X” yang beroperasi menggunakan metoda continuous gaslift, akhir-akhir ini
mengalami penurunan produksi sebagai akibat dari menurunnya performa sumur
high pressure dry gas, yang selama ini dijadikan sebagai pen-suplay gas sebagai
injeksi gaslift, baik dari segi flowing wellhead pressure dari sekitar 1.280 psig
turun menjadi hanya sekitar 1.030 psig, dan juga dari segi laju aliran gas yang
biasanya sekitar 15 MMSCFD turun menjadi sekitar 5-6 MMSCFD saja.
Penyebab lainnya adalah performa gas kompresor yang cenderung mengalami
penurunan baik dari segi discharge pressure yang dihasilkan, turun dari 1.250
psig menjadi 1.020 psig maupun laju aliran gas untuk injeksi gaslift dari 14-16
MMSCFD turun menjadi di kisaran 7-10 MMSCFD saja. Hal ini ditandai dengan
menurunnya Pso (surface operating pressure, dari 1.120 psig menjadi 1.000 psig),
adanya penurunan laju alir produksi (dari 3.000 BOPD menjadi sekitar 2.000
BOPD) yang disertai dengan penurunan tekanan alir kepala sumur secara
signifikan (dari 280 psig turun menjadi 160 psig). Selain itu juga semakin
banyaknya sumur-sumur yang mengalami perubahan metoda produksi dari
natural flowing ke metoda pengangkatan buatan gaslift.
Solusi permasalahan yang ditawarkan adalah dengan me-re-alokasi laju
injeksi gaslift sumuran. Studi simulasi dilakukan dengan membuat model sumur
dan model yang merupakan integrasi dari model sumur dan model fasilitas
produksi di permukaan. Studi ini diperlukan untuk me-re-alokasi laju injeksi
gaslift sumur-sumur di “V” platform agar dapat berproduksi pada kondisi
optimumnya. Model simulasi pada penelitian ini dibuat dengan menggunakan
perangkat lunak PROSPER dan GAP.
Hasil simulasi menunjukkan bahwa, dengan mengoptimasikan alokasi
injeksi gaslift yang ada yaitu sebesar 8 MMSCFD, bila dibandingkan dengan
kondisi aktualnya dengan nilai alokasi injeksi gaslift untuk V-1RD2 0,972;
V-2RD2 0,914; V-4RD3 0,215; V-5RD2 0,415; V-6RD1 1,04; V-7RD1 0,894;
V-8RD1 0,89; V-9 0,739; V-10 0,25; V-11 0,44; V-12 0,576 dan V-14 0,655
MMSCFD akan dihasilkan penambahan produksi minyak kumulatif sebesar
sebesar 298 BOPD, gas sebesar 0,3 MMSCFD dengan nilai alokasi laju injeksi
gaslift dalam MMSCFD untuk masing-masing sumur sebagai berikut V-1RD2 1;
V-2RD2 0,4; V-4RD3 0,45; V-5RD2 0,5; V-6RD1 0,6; V-7RD1 0,8; V-8RD1
1,2; V-9 0,47; V-10 1; V-11 0,5; V-12 0,55 dan V-14 0,53 MMSCFD. Sedangkan
jika simulasi dilakukan untuk mencari tahu kondisi optimum ketersediaan total
injeksi gaslift sebesar 16 MMSCFD, maka akan diperoleh penambahan laju
produksi minyak sebesar 686,5 BOPD dan gas sebesar 1,08 MMSCFD, dengan
nilai alokasi laju injeksi gas dalam MMSCFD untuk masing-masing sumur
sebagai berikut V-1RD2 3,5; V-2RD2 0,45; V-4RD3 0,6; V-5RD2 0,75; V-6RD1
0,85; V-7RD1 1,15; V-8RD1 2,25; V-9 0,55; V-10 3,1; V-11 0,9; V-12 0,9 dan
V-14 1 MMSCFD.
- Correction
- Cite
- Save
- Machine Reading By IdeaReader
0
References
0
Citations
NaN
KQI