IMPLEMENTASI “BANTEN CINTA SILAT” DALAM PROGRAM SIARAN TELEVISI LOKAL

2019 
Perkembangan tekhnologi dan informasi mendorong semua pihak untuk dapat menerima informasi yang seluas-luasnya. Televisi merupakan media massa yang dapat memberikan kontribusi terhadap kehausan informasi publik. Semenjak reformasi dan diberlakukannya otonomi daerah serta berdasarkan pada undang-undang tentang kebebasan pers maka mulai bertaburan pula media massa terutama televisi lokal dengan keragaman programnya. Begitu pula di Kota Serang Provinsi Banten setidaknya terdapat televisi lokal yaitu Baraya TV.Pada prakteknya televisi lokal khususnya televisi komersil sama dengan televisi nasional yang sama-sama memberikan informasi pada penontonnya. Dalam Prosesnya Informasi yang diberikan tentu haruslah informasi yang sehat, dan layak siar. Yang menjadi kajian dalam tulisan ini bagaimanakah Program Banten Cinta Silat KPID Provinsi Banten direpresentasikan dan diimplementasikan dalam Program dan isi siaran televisi lokal khususnya melalui penggunaan bahasa dan konten budaya dalam program siaran. Metode yang digunakan adalah analisis wacana kritis (critical discourse analysis) dari Norman Fairclough (1995). Analisis wacana kritis Fairclough dilakukan dalam tiga tahap yaitu analisis teks, praktik wacana (discourse practice) dan praktik sosiokultural (sosiocultural practice). Hasil penelitian menujukkan bahwa terdapat upaya pemertahanan bahasa dan budaya dalam program siaran media sebagai wujud implementasi program siaran yang sehat dan maslahat (Silat) Kata Kunci : Pemertahanan Bahasa, Pengawasan isi Siaran, Program Televisi.
    • Correction
    • Source
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    0
    Citations
    NaN
    KQI
    []