Dialetika dan praktik antara Agency Akademisi, pegiat sosial dan pemerintah kota untuk pengembangan Surabaya sebagai Kota Literasi

2019 
Buku ini menggambarkan posisi dan peran peneliti mulai dari identifikasi masalah secara kolaboratif hingga pelaksanaan tindakan untuk memecahkan persoalan yang dihadapi oleh subjek dampingan. Pengelola TBM Baiturrohman Lidah Wetan Surabaya menjadi subjek yang kooperatif dan terbuka untuk dikritik sehingga program pendampingan ini dapat berjalan mengikuti alur atau kontruksi teoritik dan metodologi yang dipilih. Relawan mahasiswa menjadi agency yang turut memperlancar proses pendampingan ini karena keberadaan mereka beragam program dapat dieksekusi dan berhasil dijalankan dengan baik. Akademisi/dosen dan pegiat sosial yang bertempat tinggal di sekitar TBM menjadi inspirasi ditengah kelesuan ide dan mampu memberikan solusi kreatif serta motivator untuk semua pihak dalam penyelenggaraan TBM. Pemerintah Kota melalui aparatus di tingkat kelurahan dan ketua rukun tetangga (RT) menjadi kepingan lain untuk mensukseskan pendampingan.
    • Correction
    • Source
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    0
    Citations
    NaN
    KQI
    []