PENGUATAN KETERAMPILAN KONSELING ANAK : MEMILIH MEDIA DAN AKTIVITAS YANG TEPAT

2017 
Konseling anak merupakan proses pemberian bantuan pada anak yang ditujukan untuk membantu anak menyesuaikan diri dengan lingkungan di sekitarnya. Pelayanan pemberian bantuan konseling yang dilakukan, diharapkan akan memberikan dampak positif terhadap optimalisasi potensi anak. Pemberian bantuan bukanlah tugas yang ringan. Hal ini karena kinerja dalam proses konseling memiliki dampak yang berarti bagi kehidupan individu tersebut. Sebagai konselor anak harus mampu menerapkan keterampilan konseling sehingga anak bisa mengungkapkann tentang permasalahan yang dialaminya. Keterampilan konseling anak harus relevan untuk setiap tahap proses konseling. Secara umum proses konseling terdiri atas serangkaian sesi, di mana konselor harus melakukan peran dan fungsi konselor yang berbeda-beda. Ada tujuh keterampilan konseling anak yang perlu dikuasai oleh konselor anak. Keterampilan konseling anak tersebut meliputi (1) menjalin hubungan yang efektif dengan anak, (2) mengobservasi anak, (3) mendengarkan secara aktif, (4) meningkatkan kesadaran dan pemecahan masalah untuk memfasilitasi perubahan, (5) menangani konsep diri anak dan kepercayaan yang merusak diri, (6) secara aktif memfasilitasi perubahan,dan (7) mengakhiri konseling (Kathryn Geldard & David Geldard, 2012: 126). Pelaksanaan keterampilan konseling tersebut memerlukan dukungan dari media dan aktivitas konseling anak yang sesuai untuk diterapkan di Indonesia. Pemilihan media dan aktivitas yang tepat menyesuaikan dengan karakteristik anak secara fisik dan psikologis,  masalah, perilaku, dan peran keluarga. Media dan  aktivitas tersebut meliputi hewan miniatur, bermain dengan lempung, menggambar, melukis, menempel, dan konstruksi, buku dan cerita, serta boneka tangan.
    • Correction
    • Source
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    0
    Citations
    NaN
    KQI
    []