Internalisasi Nilai-nilai kemandirian di SMP IT Harapan Bunda Purwokerto Kabupaten Banyumas

2020 
Salah satu nilai dari pendidikan karakter adalah nilai kemandirian. Nilai kemandirian ini menjadi penting bagi para remaja sebagai pondasi dalam menghadapi tantangan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan informasi. Tanpa karakter kemandirian, para remaja akan ketergantungan dengan orang lain. Akibatnya, mereka akan lemah dan tidak memiliki daya juang ketika menghadapi sebuah masalah. Lebih lanjut lagi, mereka akan mudah putus asa dan kehilangan inisiatif untuk menyelesaikan masalah-masalahnya. SMP IT Harapan Bunda Purwokerto sebagai lembaga pendidikan formal mampu melakukan internalisasi nilai-nilai kemandirian bagi siswa-siswinya, baik dalam kegiatan pembelajaran maupun di luar kegiatan pembelajaran. Adapun permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana internalisasi nilai-nilai kemandirian di SMP IT Harapan Bunda Purwokerto dalam kegiatan pembelajaran, kegiatan ekstrakulikuler, dan kegiatan di asrama. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan etnografi. Teknik pengumpulan data yang digunakan ialah observasi, wawancara, dan dokumentasi, serta menggunakan pendekatan analisis dengan tahapan reduksi data, penyajian data, dan penyimpulan. Temuan-temuan dalam penelitian ini menunjukkan data tentang tahapan-tahapan, bentuk, model pembelajaran serta karakteristik kemandirian dalam internalisasi nilai-nilai kemandirian di SMP IT Harapan Bunda Purwokerto. Pertama, tahapan dalam internalisasi nilai-nilai kemandirian, diantaranya tahapan transformasi nilai, tahapan transaksi nilai, dan tahapan transinternalisasi nilai. Kedua, bentuk kemandirian yang diinternalisasikan, yaitu: kemandirian emosi, kemandirian bertindak, dan kemandirian kognitif. Ketiga, model pembelajaran yang digunakan, yaitu: model pembiasaan dan keteladanan, model CTL (contectual teaching and learning), model pembelajaran partisipatif (Participative instruction). Keempat, Karakteristik dalam kemandirian belajar siswa di SMP IT Harapan Bunda Purwokerto, yaitu: pembelajar sebagai manajer dan pemilik tanggung jawab proses pembelajaran mereka sendiri, Kemauan dan motivasi berperan penting dalam memulai, memelihara dan melaksanakan proses pembelajaran, kendali belajar bergeser dari guru kepada pembelajar, adanya transfer pengetahuan konseptual ke situasi baru, menghilangkan pemisah antara pengetahuan di sekolah dengan realitas kehidupan. Kata kunci: Internalisasi, nilai, dan kemandiran INTERNALIZATION OF AUTONOMY VALUES IN SMP IT HARAPAN BUNDA PURWOKERTO BANYUMAS DISTRICT M. ADNAN NIM 181766013 ABSTRACT One of the values ​​of character education is the value of autonomy. The value of autonomy is important for adolescents as a foundation in facing the challenges of advancing science, technology, and information. Without the character of autonomy, adolescents will dependence on others. As a result, they will be weak and have no fighting power when faced with a problem. Furthermore, they will be easily discouraged and lose the initiative to solve their problems. SMP IT Harapan Bunda Purwokerto as a formal educational institution is able to internalize the values ​​of autonomy for its students, both in teaching and learning activities and outside teaching and learning activities. The problem raised in this research is how to internalize the values ​​of autonomy in SMP IT Harapan Bunda Purwokerto in teaching and learning activities, extracurricular activities, and boarding activities. This type of research is a qualitative study using an ethnographic approach. Data collection techniques used were observation, interviews, and documentation and used an analysis approach with the stages of data reduction, data presentation, and inference. The findings in this study show data about the stages, forms, learning models and the characteristics of autonomy in the internalization of the values ​​of autonomy in SMP IT Harapan Bunda Purwokerto. First, the stages in internalizing the values ​​of autonomy, including the stage of value transformation, the stage of value transactions, and the stage of value transinternalisation. Second, the form of autonomy that is internalized, namely: emotional autonomy, autonomy of action, and cognitive autonomy. Third, the learning model used, namely: the habituation and exemplary model, the CTL (contextual teaching and learning) model, the participatory learning model (Participative instruction). Fourth, the characteristics of student learning autonomy in SMP IT Harapan Bunda Purwokerto, namely: learners as managers and owners of their own learning process responsibilities, Willingness and motivation play an important role in starting, maintaining and implementing the learning process, learning control shifts from teacher to learner, the transfer of conceptual knowledge to new situations, eliminating the separation between knowledge in school and the realities of life. Keywords: Internalization, values, and autonomy
    • Correction
    • Source
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    0
    Citations
    NaN
    KQI
    []