Potret Strategi Going Concern UMKM Pandai Besi Celurit Bermotif Madura

2021 
This study aims to provide an overview of the unique going concern strategy of Tokang pandhih Jokotole (read: SMEs blacksmith) which produces patterned sickles so that these MSMEs are able to survive and even have been traversed by several generations. This study used a configurative ideographic studies case study approach to analyze the data. The conclusion of this study is that Haji Masduri implements a strategy to maintain product quality to maintain customer trust.  The development of a business into a business that has a business license with the “Jokotole” brand is a government facility that is accepted by Haji Masduri. In business operational management, Haji Masduri carries out a specialization strategy for production work, a gratuity system (profit sharing) based on the selling price of patterned sickle workers, and "utilizing the network" owned to obtain quality raw materials without leaving the house (place of business). The strategy for maintaining cash flow carried out by Haji Masduri is the production system for orders and a 50% down payment. The impact of the maintained product quality, Haji Masduri can apply a strategy to determine the selling price without the bargaining process of ordering a patterned sickle. Keywords:  Business Strategy; Going Concern; SMEs; Cultural Products. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran keunikan strategi going concern pandai besi tokang pandhih Jokotole yang memproduksi celurit bermotif sehingga UMKM ini mampu bertahan bahkan sudah dijalan oleh beberapa generasi. Penelitian ini menggunakan  pendekatan studi kasus configurative ideographic studies untuk menganalisis data. Simpulan penelitian ini adalah  Haji Masduri menerapkan strategi menjaga kualitas produk untuk menjaga kepercayaan pelanggan. Pengembangan usaha menjadi usaha yang memiliki ijin usaha dengan brand “Jokotole” adalah fasilitas Pemerintah yang diterima Haji Masduri. Setelah memiliki ijin usaha, Haji Masduri dapat mengakses lebih banyak fasilitas dari Pemerintah. Dalam manajemen operasional bisnis Haji Masduri menjalankan strategi  spesialisasi kerja bagian produksi, sistem upah persenan (bagi hasil) berdasarkan harga jual pada tenaga kerja celurit bermotif, dan “memanfaatkan jaringan” yang dimiliki untuk memperoleh bahan baku ayng berkualitas tanpa meninggalkan rumah (tempat usaha).  Strategi menjaga cash flow yang dilakukan oleh Haji Masduri adalah dengan sistem produksi pesanan dan uang muka 50%. Dampak dari kualitas produk yang terjaga, Haji Masduri dapat menerapkan strategi penentuan harga jual tanpa proses tawar menawar dari pemesan celurit bermotif. Kata Kunci:  Strategi Bisnis; Going Concern; UMKM; Produk Budaya.
    • Correction
    • Source
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    0
    Citations
    NaN
    KQI
    []