Perbandingan Analisis Data Curah Hujan yang Hilang Menggunakan Metode Normal Ratio, Inversed Square Distance, Rata-Rata Al-jabar, dan Regresi Berganda

2021Β 
Data curah hujan bagian yang sangat penting untuk perencanaan teknik sumber daya air bisa juga digunakan untuk memprediksi kejadian hujan dimasa yang akan datang. P encatatan data curah hujan terkadang terjadi suatu hal yang tidak diinginkan seperti terdapat kekosongan data curah hujan pada d a erah tertentu , hal ini tentu sangat berdampak pada perhitungan analisis. D ata hujan yang hilang bisadi prediksi dengan menggunakan metode rata-rata aljabar, inversed square distance , normal ratio dan regresi berganda. Pada penelitian ini tujuan untuk menghitung korelasi data curah hujan terukur dengan data curah hujan hasil perhitungan dengan masing-masing metode menggunakan lima stasiun. Serta menentukan membandingkan 4 metode tersebut dengan menggunakan 4 metode metode rata-rata aljabar, inversed square distance , normal ratio dan regresi berganda dengan data hujan maksimal untuk menggantikan data curah hujan yang hilang. Hasil yang dilakukan dapat diambil kesimpulan data terukur semakin dekat dengan 1 maka korelasi semakin tinggi, jika semakin dekat dengan -1 maka korelasi semakin rendah. Hal ini karena korelasi antara -1 dan 1 atau – 1 ≀ π‘Ÿ ≀ 1. Jadi, dari beberapa metode normal ratio, inversed square distance, rata-rata al-jabar, regresi berganda didapatkan hasil metode normal ratio dengan rata-rata korelasi setiap stasiun curah hujan senilai 0,365 yang dikategorikan korelasi cukup baik. Kata kunci : curah hujan , metode rata-rata aljabar, metode inversed square distance , metode normal ratio, metode rata-rata regresi berganda , korelasi pearson, standar deviasi.
    • Correction
    • Source
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    0
    Citations
    NaN
    KQI
    []