Kriteria Seleksi Bibit Pala melalui Model Pemuliaan Partisipatif di Perkebunan Pala

2020 
Proses pengelolaan pembibitan pala yang kurang baik pada Perkebunan Pala Desa Banjaran menyebabkan kualitas bibit pala rendah dan berakibat pada penurunan harga jual dari bibit tersebut. Capaian umum dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini diharapkan dapat mengembangkan kelompok tani mitra mandiri dalam praktik GAP (good agricultural practice), seleksi, dan pembibitan tanaman pala. Secara khusus, kegiatan ini bertujuan untuk menerapkan teknologi bibit pala sambutan (sambung pala hutan), penyungkupan, modifikasi media tanam, dan seleksi terarah agar terjadi peningkatan kualitas pertumbuhan bibit pala. Hasil percobaan dengan penerapan teknologi pala “sambutan” (sambung pala hutan) yang diintegrasikan dengan penyungkupan dan modifikasi media mampu meningkatkan kualitas pertumbuhan bibit dengan tingkat keseragaman hingga 90%. Adapun kriteria seleksi yang ditentukan bersama dengan masyarakat adalah laju pertumbuhan, warna daun, jumlah daun, tinggi tanaman, dan nama lokal. Laju pertumbuhan dan jumlah daun berkontribusi sebanyak 87% nilai seleksi yang dipilih oleh para petani. Nama lokal atau spesies pala yang digunakan juga menjadi faktor penentu dari kualitas bibit yang baik. Melalui perbaikan teknik pembibitan yang benar dan seleksi pemuliaan partisipatif, diharapkan dapat menghasilkan bibit yang berkualitas. Keywords: pembibitan, seleksi, pala
    • Correction
    • Source
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    0
    Citations
    NaN
    KQI
    []