PENGARUH REAKSI ALKALISASI-OKSIDASI TERHADAP POROSITAS DAN KANDUNGAN SELULOSA SERAT ECENG GONDOK (Eichhornia crassipes)

2019 
Tumbuhan eceng gondok merupakan salah satu jenis tumbuhan yang hidup dengan cepat dalam air. Tumbuhan eceng gondok mampu menyerap logam berat sehingga sering digunakan dalam kolam pemurnian air dari kandungan logam berat pada industri. Karena tumbuh lebih cepat, maka tumbuhan eceng gondok memberikan masalah baru bagi lingkungan biota di sekitar danau. Selain mengurangi keindahan danau, tumbuhan eceng gondok juga memiliki peran utama dalam pendangkalan danau. Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut peneliti melakukan penelitian tentang pengaruh reaksi alkalisasi-oksidasi untuk menentukan kandungan selulosa pada serat sehingga dapat dimanfaatkan. Adapun metode yang digunakan adalah dengan cara melarutkan serat ke dalam berbagai macam pelarut seperti HCl, NaOH, NaClO, dan NaClO-NaOH-NaClO. Hasil perlakuan kemudian dianalisis menggunakan FTIR dan ukur massa loss dan porositas serta kandungan selulosanya. Dari hasil penelitian diperoleh data massa loss paling tinggi pada serat hasil perendaman dalam pelarut NaClO-NaOH-NaClO yakni sebesar 72,27% dan paling rendah pada serat yang direndam dalam pelarut HCl yakni 20,69%. Adapun porositas tertinggi pada serat eceng gondok tanpa perlakuan yakni sebesar 27,51% dengan kandungan selulosa paling rendah sebesar 60,58%. Adapun persen porositas paling rendah pada serat eceng gondok dalam pelarut NaClO-NaOH-NaClO dengan % porositas sebesar 0,39% dan kandungan selulosa tertinggi sebesar 90,24%. Peningkatan kandungan selulosa disebabkan karena kandungan non-selulosa seperti lignin, pectin dan hemiselulosa mengalami degradasi yang sangat tinggi setelah dilarutkan dalam larutan NaClO-NaOH-NaClO.
    • Correction
    • Source
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    0
    Citations
    NaN
    KQI
    []