Kontestasi Organisasi Mahasiswa Ekstra Kampus di Lembaga Dakwah Kampus Universitas Brawijaya
2019
LDK (Lembaga Dakwah Kampus) merupakan organisasi yang dibentuk secara formal di kampus yang berfungsi sebagai wadah bagi mahasiswa belajar nilai-nilai Islam sekaligus berorganisasi. Anggota mayoritas LDK adalah mahasiswa yang berafiliasi dengan Organisasi Ekstra Kampus (OMEK) atau memiliki latar kelompok agama yang berbeda. Kehadiran mahasiswa yang berasal dari berbagai kelompok Islam ini mewarnai aktivitas berorganisasi di LDK. Perbedaan latar belakang kelompok Islam tersebut menimbulkan persaingan di dalam LDK karena cara dan tafsiran agama yang mereka miliki berbeda sehingga menimbulkan upaya berebut pengaruh. Menggunakan kerangka analisis Piere Bourdieau tentang modal dan metode kualitatif deskriptif tulisan ini berupaya melacak kontestasi kelompok Islam di dalam LDK. Dari hasil penelitian diketahui bahwa perbedaan cara dan tafsiran agama mengantarkan masing-masing kelompok Islam menawarkan konsep Islam yang “paling benar‟ sehingga muncul persaingan dan berebut pengaruh di dalam LDK. Kelompok seperti KAMMI, HMI, IMM, PMII, NU, Muhammadiyah, HTI dan Salafi bersaing dan berebut menempati posisi strategis di LDK untuk menciptakan perilaku dan praktek keagamaan sesuai dengan ideologi beragama yang mereka miliki. Persaingan ini melibatkan 4 modal Pierre Bourdieau yaitu modal simbolik, modal budaya, modal sosial, dan modal ekonomi. Dalam persaingan tersebut KAMMI menjadi kelompok dominan karena berhasil mengakumulasikan modal sehingga menciptakan kekerasan simbolik terhadap kelompok lainnya. Dominasi ini kemudian mulai menimbulkan perlawanan dari kelompok Islam lainnya.
Keywords:
- Correction
- Source
- Cite
- Save
- Machine Reading By IdeaReader
0
References
0
Citations
NaN
KQI