PENGARUH PENGGUNAAN ABU BONGGOL JAGUNG 5%, 7.5% DAN 10% SEBAGAI SUBSTITUSI AGREGAT HALUS TERHADAP KUAT TEKAN BETON f’c 14.53 MPa

2021 
Beton di Indonesia menjadi hal yang banyak dipilih sebagai bahan konstruksi karena faktor efektifitas dan tingkat efisiensinya. Untuk mendapatkan beton berkualitas tinggi dapat dengan memanfaatkan sumber daya alam yang pemanfaatannya masih belum maksimal serta mengolah kembali menjadi bahan tambahan pada campuran beton. Salah satu limbah yang belum termanfaatkan dengan baik yaitu abu bonggol jagung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan abu bonggol jagung terhadap kuat tekan beton dan juga untuk mengetahui kadar optimum dari penambahan abu bonggol jagung pada campuran beton. Pengujian kuat tekan beton dilakukan pada beton berumur 7, 14 dan 28 hari untuk beton normal dan komposisi abu bonggol jagung 5%, 7.5% dan 10%. Penggunaan abu bonggol jagung sebagai substitusi agregat halus dalam campuran beton berpengaruh terhadap kuat tekan beton yang dihasilkan yaitu dengan semakin besar persentase abu bonggol jonggol sebagai substitusi agregat halus maka semakin kecil nilai kuat tekan yang dihasilkan. Sebaliknya, semakin kecil persentase abu bonggol jagung sebagai substitusi agregat halus makan semakin besar nilai kuat tekan yang dihasilkan, yang mana persentase 5%, 7.5% dan 10% memiliki nilai kuat tekan diumur 28 hari yaitu 14,53 MPa, 13,97 MPa, dan 12,08 MPa. Pada beton normal diumur 28 hari melebihi target rencana nilai kuat tekan yaitu 14.53 MPa meningkat menjadi 15.10 MPa. Dengan banyaknya limbah bonggol jagung khususnya di kabupaten Agam agar bisa dimanfaatkan sebagai bahan tambahan dari semen. Kata kunci : Beton, Kuat Tekan, f’c 14.53 MPa, Abu Bonggol Jagung
    • Correction
    • Source
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    0
    Citations
    NaN
    KQI
    []