KARAKTERISTIK ASAM LEMAK MIKROALGA UNTUK PRODUKSI BIODIESEL

2016 
Kualitas biodiesel komersial mengacu standar nasional SNI 04-7182-2006 dengan parameter yang harus dipenuhi antara lain kestabilan biodiesel dan angka cetane, dimana karakteristik ini dipengaruhi oleh komposisi asam lemak minyak nabati yang digunakan. Makalah ini membahas komposisi asam lemak minyak mikroalga dan penggunaannya sebagai bahan baku biodiesel. Lima spesies mikroalga dibudidayakan, kemudian kandungan minyaknya diekstrak dan dianalisis. Umumnya spesies yang diuji mempunyai kandungan metil ester jenuh asam palmitat (C16:0) yang dominan, yaitu sekitar 40%, kecuali untuk Tetraselmis sp. yang hanya sekitar 25%. Kandungan asam lemak tak-jenuh terdeteksi pada analisis ini seperti: metil palmitoleat, oleat, linoleat atau oktadekanoat, berkisar antara 10% hingga 30%. Hanya pada Chlorella sp. asam lemak tak-jenuh tidak terdeteksi, yang berarti minyak yang berasal dari spesies ini cenderung mempunyai titik leleh lebih tinggi. Spirulina sp. terdeteksi mempunyai kandungan metil ester tak-jenuh ganda yang cukup besar sehingga akan sangat mudah terotoksidasi dan mendorong proses degradasi minyak lebih cepat. Pengujian lebih jauh seperti uji Rancimat dan angka cetane perlu dilakukan untuk pemahaman lebih baik mengenai kombinasi tiap jenis metil ester.
    • Correction
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    3
    Citations
    NaN
    KQI
    []