ANALISA KINERJA MESIN KEMAS PRIMER, DENGAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) DI SEBUAH INDUSTRI FARMASI

2020 
PT MAP merupakan perusahaan farmasi yang memproduksi obat-obatan sebagai produk utama. Untuk dapat bersaing dalam era globalisasi, PT MAP menempuh berbagai usaha dalam meningkatkan produktivitas. Sistem produksi III, pada PT MAP menggunakan 4 mesin mixer liquid dan 1 mesin filling liquid. Mesin filling liquid ini sering mengalami breakdown sehingga mesin tersebut tidak dapat beroperasi secara optimal. Dalam hal ini PT MAP menerapkan sistem  Total Productive Maintenance  (TPM) untuk meningkatkan produktivitas produksinya yang diukur dengan perhitungan  Overall Equipment Effectiveness  (OEE). Namun dalam berjalannya sistem ini masih ada beberapa hal yang masih jadi penghambat yang disebut  Six Big Losses . Selama periode Juli 2016 sampai Juni 2017, didapatkan nilai  Overall Equipment Effectiveness  (OEE) rata-rata sebesar 70.46% dengan komposisi  Availability Ratio  sebesar 73,50%,  Performance Ratio  sebesar 96.82%, dan  Quality Ratio  sebesar 99,02%.  Six Big Losses  terbesar dari faktor  Breakdown Losses  sebesar 40.54%. Dengan diketahuinya penghambat tersebut diharapkan menjadi acuan untuk langkah-langkah perbaikan yang harus dilakukan. Dan berdasarkan  Fishbone Diagaram  dapat diketahui faktor dominan yang menghambat mesin  Filling Liquid  adalah faktor mesin yang dikarenakan umur mesin sudah lebih dari 20 tahun, dan susahnya mendapatkan sparepart peganti.
    • Correction
    • Source
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    0
    Citations
    NaN
    KQI
    []