Pandangan Abu Mansur al-Maturidi terhadap ayat-ayat preservasi para nabi (studi kitab Ta’wilat Ahl al-Sunnah)

2019 
Al-Qur’an banyak memuat ayat-ayat yang secara tekstual tampak meniadakan sifat preservasi/kemaksuman para nabi. Padahal, umat Islam hampir sepakat bahwa para nabi wajib memiliki sifat preservasi ini. Oleh karena itu, banyak karya berselewaran mencoba mengupas persoalan preservasi para nabi tersebut, sekaligus mengarahkan ayat-ayat yang tampak secara tekstual meniadakannya. Tentunya, sesuai dengan konsep preservasi mereka masing-masing, seperti al-Is}mah, karya Fakhruddi>n al-Ra>zi>, representasi dari Asha>’irah dan Tanzih al-Anbiya’, karya Shari>fuddi>n al-Murtada, representasi dari Shi’ah. Dua karya di atas adalah di antara karya yang memang secara khusus membahas persoalan preservasi para nabi, sekaligus interpretasi terhadap ayat-ayat yang secara tekstual meniadakannya. Selebihnya, persoalan preservasi dan ayat-ayat yang secara tekstual meniadakannya menjadi bagian dari sub pembahasan dalam karya-karya seputar ilmu kalam dan dan ilmu tafsir al-Qur’an. Di antaranya adalah tafsir karya Abu Mansur al-Maturidi, yaitu Ta’wilat Ahl al-Sunnah. Dalam Penelitian ini, penulis ingin mengetahui konsep preservasi para nabi menurut perspeketif al-Maturidi, serta orientasi interpretasinya dalam mengarahkan ayat-ayat yang secara tekstual meniadakan preservasi para nabi, melalui buah karya tafsir al-Maturidi di atas, Ta’wilat Ahl al-Sunnah. Adapun penelitian ini bersifat penelitian pustaka (library Research) yang menggunakan metode diskriptip-analitis. Langkah yang penulis lakukan adalah mendeskripsikan pandangan para ulama tentang preservasi para nabi, selanjutnya pandangan al-Maturidi secara khusus terhadap preservasi tersebut. Demikian ini untuk penulis jadikan pisau dalam menganalisa orientasi interpretasi al-Maturidi dalam mengarahkan ayat-ayat yang secara tekstual meniadakan sifat preservasi para nabi, seperti ayat tentang maksiat Nabi Adam, kekufuran Nabi Ibrahim, dan lain-lain. Hasil penelitian ini, menurut perspektif al-Maturidi, para nabi tidak boleh terjerat dalam dosa apapun, baik dosa kecil atau dosa besar, baik pra kenabian atau pasca kenabian, kemudian konsep ini dijadikan dasar pemikiran oleh al-Maturidi dalam mengarahkan ayat-ayat yang secara tekstual meniadakan preservasi para nabi.
    • Correction
    • Source
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    0
    Citations
    NaN
    KQI
    []