KELAYAKAN TEKNIS DAN FINANSIAL PEMBUATAN BIOBRIKET DARI LIMBAH PADAT KELAPA SAWIT DENGAN METODE PENGARANGAN
2011
Cangkang dan Tandan Kosong Kelapa Sawit merupakan limbah padat dari kelapa sawit yang dapat dijadikan sebagai bahan bakar alternatif yang dapat dimanfaatkan dalam bentuk biobriket. Dalam pembuatan biobriket dengan metode pengarangan dapat menurunkan zat-zat terbang (Volatil) yang terkandung pada biobriket serendah mungkin sehingga produk akhirnya tidak berbau dan berasap. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kelayakan teknis biobriket dari limbah padat kelapa sawit dengan metode pengarangan seperti: dimensi biobriket, kadar air, kadar abu, kadar zat terbang, kadar karbon, nilai kalori, Smoke Sensory Test (SST) dan kinerja biobriket sebagai bahan bakar alternatif {Water Boiling Test (WBT), Control CookingTest (CCT)}. Serta mengkaji kelayakan Finansial usaha pembuatan biobriket sebagai bahan bakar alternatif dalam skala laboratorium.
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknologi Pertanian, Universitas Bengkulu dan Laboratorium PT Sucofindo Bengkulu, dari bulan Mei sampai dengan bulan Agustus 2009. Pada penelitian ini dilakukan pembandingan antara tiga jenis biobriket seperti biobriket dari arang cangkang, biobriket dari arang TKKS campur batubara dan biobriket dari arang TKKS dengan briket batubara terkarbonisasi.
Hasil penelitian menunjukan bahwa secara teknis biobriket mempunyai dimensi berbentuk silinder dengan diameter 4,5 cm, tinggi 7 cm, diameter lubang bawah 1,5 cm dan diameter lubang atas 1,2 cm . Biobriket dari arang TKKS campur batu bara dan biobriket dari arang TKKS layak digunakan sebagai bahan bakar. Hal ini disebabkan karena biobriket B (arang TKKS campur batubara) dan biobriket C (arang TKKS) memenuhi tiga variabel pengamatan (kadar air, kadar abu dan kadar karbon) dari lima variabel pengamatan (kadar air, kadar abu, kadar zat terbang, kadar karbon dan nilai kalor) yang dibandingkan.
Secara finansial pembuatan ketiga jenis biobriket dengan produksi biobriket 250 kg/hari layak karena memeliki nilai R/C >1. Namun jika dibandingkan dari ketiga jenis biobriket tersebut, biobriket dari arang TKKS campur batubara lebih layak diusahkan karena memiliki nilai R/C 1,78 dengan titik impas (BEP) 24.468 kg/th dibanding dengan biobriket dari arang TKKS dan biobriket dari arang cangkang.
- Correction
- Source
- Cite
- Save
- Machine Reading By IdeaReader
0
References
0
Citations
NaN
KQI