Perancangan Sistem Informasi Persediaan di Perusahaan Distribusi Sepatu PT. S Surabaya
2009
PT. S merupakan perusahaan dagang yang berfokus pada bidang distribusi sepatu dan
sandal. Sebagai distributor, wilayah distribusi PT. S mencakup Indonesia bagian timur meliputi
Jawa Timur, Bali, Lombok, Kalimantan Timur dan Sulawesi. PT. S menggunakan jasa Salesman
untuk meng-cover daerah-daerah yang jauh dari kantor pusat. Selain itu, PT. S juga memiliki
beberapa Sub Agen yang berfungsi sebagai distributor dari PT. S di beberapa daerah tertentu.
PT. S telah menjalin kerjasama dengan PT. T dan telah menjadi distributor dari sepatu
dan sandal merek S selama lebih dari 12 tahun. Hubungan kerja sama antara PT. T dengan PT. S
adalah hubungan supplier dengan distributor dengan sistem pembelian putus, artinya, PT. T tidak
bertanggung jawab lagi atas barang yang dibeli PT. S. Kantor pusat PT. S terletak di kawasan
Gembong, Surabaya, sedangkan kantor PT. T terletak di Jakarta. Selain kantor dan gudang di
Jakarta, PT. T selaku produsen sepatu dan sandal merek S juga memiliki sebuah gudang di
Surabaya yang juga terletak di kawasan Gembong, Surabaya.
Berdasarkan hasil pengamatan di kantor dan gudang PT. S, diperoleh permasalahan yang
perlu diselesaikan untuk memperbaiki sistem informasi persediaan perusahaan. Permasalahan
tersebut meliputi laporan stok yang tidak akurat, beban pekerjaan yang terlalu banyak sehingga
Sales dan Marketing Manager tidak dapat berkonsentrasi pada strategi pembelian dan penjualan,
serta pemakaian database yang sudah tidak sesuai lagi dengan kebutuhan perusahaan.
Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang distribusi, PT. S memerlukan data stok yang
akurat agar dapat cepat merespon permintaan customer. Selama ini, PT. S memiliki masalah dalam
sistem informasi persediaan perusahaan. Sering kali terjadi ketidaksesuaian antara laporan stok
dengan jumlah fisik di gudang sehingga mengganggu manajemen dalam pengambilan keputusan
operasional. Ketidaksesuaian tersebut dapat menimbulkan kerugian material terhadap perusahaan
dalam arti ada kemungkinan produk yang hilang ataupun tertukar dengan produk lain (kesalahan
pengiriman). Selain itu, pengelolaan gudang produsen oleh PT. S juga memiliki suatu masalah
yaitu tidak adanya pencatatan arus keluar masuk barang yang mudah direkapitulasi. Selama ini,
pencatatan keluar masuk barang masih dilakukan secara manual sehingga masih diperlukan waktu
lagi dalam merekapitulasinya menjadi laporan stok. Padahal, PT. S membutuhkan laporan stok
yang sedapat mungkin real-time agar dapat mengambil keputusan yang tepat.
Setelah dilakukan pengumpulan data, maka dilakukanlah analisis. Dari analisis dan
perancangan sistem informasi persediaan yang telah dilakukan maka diperoleh kesimpulan yaitu
diperlukannya struktur organisasi yang baru; perbaikan prosedur penerimaan produk dari
produsen; penerapan prosedur peminjaman; pembuatan database baru; perbaikan prosedur
peminjaman produk, pembuatan dokumen peminjaman produk dan database yang memfasilitasi
prosedur ini.
Adapun hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah perbedaan jumlah stok antara
laporan stok dan jumlah fisik dapat dieliminasi; peminjaman produk dapat lebih dikontrol; adanya
laporan stok gudang produsen yang akurat; resiko ketidaksesuaian antara dokumen fisik dengan
database serta resiko manipulasi dokumen dapat dihindari.
- Correction
- Cite
- Save
- Machine Reading By IdeaReader
0
References
0
Citations
NaN
KQI