PENGARUH MINYAK NABATI DALAM MENGURANGI KEAUSAN TEPI PAHAT HSS PADA PROSES TURNING

2019 
Selama proses pemesinan berlangsung, mata pahat mengalami gesekan dengan permukaan benda kerja logam. Akibat dari gesekan tersebut, pahat mengalami keausan dan tidak dapat digunakan lagi. Aplikasi cairan pendingin pada proses pemesinan dapat memperbaiki umur pahat sehingga pahat tidak mudah mengalami keausan. Bahan dasar cairan pendingin yang sering digunakan adalah minyak mineral yang dapat berdampak negatif bagi operator dan lingkungan serta ketersediaan yang semakin terbatas, oleh karena itu dibutuhkan alternatif lain yang dapat diperbaharui berupa minyak nabati sehingga krisis minyak mineral tidak berpengaruh terhadap proses pemesinan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh minyak nabati dalam mengurangi laju keausan tepi pahat HSS pada proses turning. Pada penelitian ini, nilai viskositas minyak nabati dan dromus diukur dengan menggunakan viskometer metode bola jatuh dan proses pembubutan menggunakan mesin bubut konvensional dengan pahat yang digunakan jenis HSS, benda kerja yang digunakan adalah baja AISI 1045 dengan diameter 25 mm dan panjang 200 mm. Kecepatan mesin yang digunakan adalah 275 RPM dengan kedalaman potong 0.5 mm dan panjang pembubutan 100 mm, sedangkan variasi cairan pendingin yang digunakan adalah minyak dromus (minyak mineral), minyak jarak, minyak kelapa, dan minyak goreng curah yang dicampur air dengan perbandingan 1:10. Keausan pahat tersebut akan diukur menggunakan mikroskop digital dengan pembesaran 4 kali. Hasil penelitian menunjukan bahwa minyak jarak memiliki nilai viskositas tertinggi dan menghasilkan nilai keausan yang paling rendah yaitu 0.22 mm, minyak goreng curah 0.25 mm, minyak kelapa 0.23 mm dan minyak dromus memiliki nilai keausan 0.29 mm.. Kata Kunci: Keausan Pahat, Minyak Nabati, Cairan Pendingin, Viskositas
    • Correction
    • Source
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    0
    Citations
    NaN
    KQI
    []