KOMPARASI PENERAPAN ARSITEKTUR NEO-VERNAKULAR PADA ELEMEN FISIK PUSAT BUDAYA DIINDONESIA DAN MALAYSIA

2019 
Abstrak: Arsitektur Neo-Vernakular merupakan representasi arsitektur vernakular yang mengadaptasi teknologi material terkini seperti aspek green building dan teknologi konstruksi alternatif, dengan mempertimbangkan kondisi fisik iklim dan lingkungan. Penerapan Arsitektur Neo-Vernakular bisa terlihat berdasarkan bentuk fisik bangunan. Akan tetapi penerapan Arsitektur Neo-Vernakular berbeda-beda di setiap daerah sesuai dengan ciri khas arsitektur vernakular dan keadaan lingkungan sekitarnya. Negara Indonesia dan Malaysia memiliki kemiripan seperti dominansi etnis, budaya, serta agama yang dianut. Negara Indonesia dan Malaysia mempunyai beberapa pusat budaya disetiap daerah yang menerapkan prinsip Arsitektur Neo-Vernakular. Penerapan Arsitektur Neo-Vernakular pada pusat budaya di Indonesia dan Malaysia dapat terlihat langsung pada fisik bangunan sesuai dengan ciri khas arsitektur vernakularnya yang sudah diadaptasi dengan teknologi material terkini. Metode studi yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan research through design yang sifatnya fleksibel. Variable yang diamati yaitu elemen fisik bangunan yang dikaitkan dengan prinsip Arsitektur Neo-Vernakular, antara lain: bentuk dasar bangunan, entrance bangunan, bentuk jendela dan pintu, penggunaan atap dan material bangunan. Hasil penelitian ini mengungkapkan penerapan unsur Arsitektur Neo-Vernakular pada bangunan Masjid Raya Sumatera Barat di Padang, Istana Budaya di Kuala Lumpur, Malaysia, dan Dewan Suarah Bau di Serawak, Malaysia. Kata Kunci : Neo-Vernakular, Pusat Budaya, Indonesia dan Malaysia
    • Correction
    • Source
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    0
    Citations
    NaN
    KQI
    []