Pengaruh Transpor Sedimen Terhadap Gerusan Lokal di Hilir Bendung Sapon

2017 
Gunungapi Merapi secara periodik menghasilkan material erupsi berupa endapan vulkanik di lereng gunung. Pada musim hujan, material ini akan terangkut dan bergerak turun mengikuti alur anak sungai yang berhulu di Gunungapi Merapi yang kemudian masuk dan mengisi bagian tengah serta hilir Sungai Progo sebagai material sedimentasi. Mekanisme angkutan sedimen ini akan disertai oleh proses sedimentasi yang terjadi di hilir sungai Progo, sebagaimana hasilnya bias mempengaruhi gerusan lokal pada bangunan-bangunan air seperti halnya yang pernah terjadi pada Jembatan Kebonagung dan Jembatan Srandakan yang berada di sungai Progo. Dari fenomena yang terjadi, Bendung Saponyang juga berada di sungai Progo, perlu mendapat perhatian, khususnya pada gerusan local yang dapat berpengaruh terhadap stabilitas keamanan Bendung Sapon, oleh karena itu penelitian ini akan mengkaji pengaruh transport sedimen terhadap gerusan lokal di hilir Bendung Sapon. Penelitian ini dimulai dengan pencarian data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari hasil survey lapangan sedangkan data sekunder diperoleh dari instansi terkait berupa data teknis Bendung Sapon dan data debit banjir Sungai Progo. Pembuatan model dua dimensi dan uji di laboratorium untuk mengetahui pengaruh transport sedimen terhadap gerusan lokal. Analisis data untuk menghitung kedalaman gerusan dengan menggunakan rumus Lacey, Wu, dan Verones. Dari hasil uji gradasi di laboratorium, ukuran butiran sedimen dapat dikategorikan hampir uniform . Hal ini, karena gradasi ukuran butiran sedimen yang besar sudah tertahan oleh bangunan-bangunan pengendali sedimen dan banyaknya aktifitas penambangan yang beroperasi di sekitar anak sungai yang berhulu di Gunungapi Merapi. Dengan demikian recoveri gerusan cepat terjadi sehingga sangat membantu dalam stabilitas bangunan. Dari hasil penelitian gerusan di laboratorium, gerusan lokal ( local scouring ) yang terjadi di hilir bendung mencapai kedalaman 4,3 cm. dari hasil analisis gerusan lokal yang menggunakan rumus Lacey, Wu, dan Verones, gerusan terdalam dihasilkan dari rumus Verones (5.9257 m). Sementara itu gerusan lokal hasil tinjauan di lapangan 0.47 m, lebih rendah dari Verones. Bendung Sapon masih cukup aman, akan tetapi tetap perlu diwaspadai untuk waktu yang lebih lama. Gunungapi Merapi secara periodik menghasilkan material erupsi berupa endapan vulkanik di lereng gunung. Pada musim hujan, material ini akan terangkut dan bergerak turun mengikuti alur anak sungai yang berhulu di Gunungapi Merapi yang kemudian masuk dan mengisi bagian tengah serta hilir Sungai Progo sebagai material sedimentasi. Mekanisme angkutan sedimen ini akan disertai oleh proses sedimentasi yang terjadi di hilir sungai Progo, sebagaimana hasilnya bias mempengaruhi gerusan lokal pada bangunan-bangunan air seperti halnya yang pernah terjadi pada Jembatan Kebonagung dan Jembatan Srandakan yang berada di sungai Progo. Dari fenomena yang terjadi, Bendung Saponyang juga berada di sungai Progo, perlu mendapat perhatian, khususnya pada gerusan local yang dapat berpengaruh terhadap stabilitas keamanan Bendung Sapon, oleh karena itu penelitian ini akan mengkaji pengaruh transport sedimen terhadap gerusan lokal di hilir Bendung Sapon. Penelitian ini dimulai dengan pencarian data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari hasil survey lapangan sedangkan data sekunder diperoleh dari instansi terkait berupa data teknis Bendung Sapon dan data debit banjir Sungai Progo. Pembuatan model dua dimensi dan uji di laboratorium untuk mengetahui pengaruh transport sedimen terhadap gerusan lokal. Analisis data untuk menghitung kedalaman gerusan dengan menggunakan rumus Lacey, Wu, dan Verones. Dari hasil uji gradasi di laboratorium, ukuran butiran sedimen dapat dikategorikan hampir uniform . Hal ini, karena gradasi ukuran butiran sedimen yang besar sudah tertahan oleh bangunan-bangunan pengendali sedimen dan banyaknya aktifitas penambangan yang beroperasi di sekitar anak sungai yang berhulu di Gunungapi Merapi. Dengan demikian recoveri gerusan cepat terjadi sehingga sangat membantu dalam stabilitas bangunan. Dari hasil penelitian gerusan di laboratorium, gerusan lokal ( local scouring ) yang terjadi di hilir bendung mencapai kedalaman 4,3 cm. dari hasil analisis gerusan lokal yang menggunakan rumus Lacey, Wu, dan Verones, gerusan terdalam dihasilkan dari rumus Verones (5.9257 m). Sementara itu gerusan lokal hasil tinjauan di lapangan 0.47 m, lebih rendah dari Verones. Bendung Sapon masih cukup aman, akan tetapi tetap perlu diwaspadai untuk waktu yang lebih lama.
    • Correction
    • Source
    • Cite
    • Save
    • Machine Reading By IdeaReader
    0
    References
    0
    Citations
    NaN
    KQI
    []